Data Lengkap 8 Desa Terparah Akibat Banjir Walmas, 4 Rumah Hanyut, Butuh Logistik dan Air Bersih

TERASKATA.COM, LUWU – Tercatat delapan desa yang mengalami dampak paling parah akibat banjir Walmas yang terjadi Rabu (22/9/2021) malam lalu. Delapan desa itu tersebar di Kecamatan Walenrang Utara dan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Hingga Kamis (23/9) malam pihak terkait masih mengumpulkan data dampak banjir Walmas.

Namun informasi yang diperoleh Teraskata.com dari Posko Gabungan Relawan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya, mencatat delapan desa terparah.

Tujuh di antaranya di Walenrang Utara. Yaitu Desa Salutubu, Desa Pongko, Desa Marabuana, Desa Bolong, Desa Siteba, Desa Buntu Awo dan Kelurahan Bosso.

Banjir Walmas, Rabu (22/9/2021) malam mengakibatkan dua jembatan rusak di Desa Siteba, sehingga warga di Dusun Kole dan Mataluntu terisolir. Foto:Relawan Paserya for Teraskata.com
Banjir Walmas, Rabu (22/9/2021) malam mengakibatkan dua jembatan rusak di Desa Siteba, sehingga warga di Dusun Kole dan Mataluntu terisolir. Foto:Relawan Paserya for Teraskata.com

Lainnya di Kecamatan Lamasi, yaitu Desa Pongsamelung.

Dari delapan titik itu, Desa Siteba dan Buntu Awo merupakan yang paling parah.

Bahkan di Desa Siteba, ada dua dusun yang terisolir karena dua jembatan putus akibat dihantam banjir. Yaitu Dusun Kole dan Mataluntun.

Masih dari data sementara Posko Gabungan Relawan, banjir Walmas juga menyebabkan empat rumah hanyut tersapu air bah.

Antara lain satu di Desa Bolong, dua di Desa Siteba dan satu lagi di Desa Buntu Awo.

Komentar