Desak Pemkab Luwu Perkuat Sektor Pertanian, Wahyu Napeng : Bantu Petani Cetak Sawah dan Irigasi
TERASKATA.com, Luwu – Di tengah Pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu diminta untuk memberi perhatian serius untuk melakukan pemulihan ekonomi masyarakat.
Anggota DPRD Luwu menilai salah satu upaya untuk itu adalah dengan membantu seoptimal mungkin di sektor pertanian. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Luwu, Wahyu Napeng.
Ia mengungkapkan, Pemkab Luwu yang hari ini masih menghadapi pandemi Covid-19, dalam meletakkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) tahun 2022 mendatang sejatinya lebih berpihak kepada masyarakat khususnya petani, ketimbang mengalokasikan anggaran yang begitu besar di sektor pembangunan fisik yang kurang mmberi azas manfaat langsung ke masyarakat.
“Saat ini masyarakat Luwu sedang berupaya keluar dari krisis ekonomi dampak Pandemi Covid-19. Harusnya Pemkab Luwu punya kepedulian membantu masyarakat untuk pemulihan ekonomi mereka. Salah satunya dengan memberi dukungan terhadap petani untuk meningkatkan produksi padi mereka. Alokasi anggaran untuk sejumlah pembangunan fisik sebaiknya ditunda dulu, karena azas manfaatnya tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti pembangunan mall pelayanan publik, pembangunan terminal Belopa, pembangunan tribun lapangan Andi Djemma dan beberapa rehabilitasi kantor,” ungkap Wahyu Napeng, Selasa (24/08/21).
Legislator fraksi PAN DPRD Luwu ini mengatakan, program kegiatan fisik diatas yang akan menelan anggaran puluhan milyar rupiah tersebut sebaiknya dialihkan ke sektor pertanian untuk membantu petani dalam upaya meningkatkan pendapatan mereka dengan tidak membebani petani biaya operasional yang besar.
“Saat ini banyak petani di Kamanre, Ponrang, Ponrang Selatan tengah berjuang untuk mengalih fungsi lahan kebunnya menjadi petak-petak sawah dengan biaya swadaya. Seharusnya Dinas Pertanian Luwu membantu dengan program percetakan sawah. Pula petani harus dibantu mendapatkan ketersediaan air dengan program sarana irigasi tersier. Untuk itu kami minta kebijakan umum kiranya memuat komitmen pembangunan di bidang pertanian,” tandas Wahyu Napeng, seraya mengatakan di tengah Pandemi Covid-19 ini banyak petani merintih untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.(*/lia)
Tinggalkan Balasan