TERASKATA.COM, LUWU – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu, Tandiraja SP MSi angkat bicara terkait dengan tudingan dirinya tak mengakui objek wisata Lapandoso.
Dia menuturkan jika pendapat itu keliru adanya. Bahkan, pihak Pemkab Luwu dalam hal ini Dinas Pariwisata tengah merancang pengembangan pariwisata yang lebih baik kedepan. Termasuk di dalamnya Lapandoso.
Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah menyusun Perda Ripparkab (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten).
“Ini juga menjadi dasar/syarat utama Pembangunan Pariwisata untuk bisa dapatkan Dana pusat. Karena untuk rencana besar tentunya butuh Dana besar. Ranperda itu sudah diproses dari awal Januari tahun ini dan tinggal menunggu penetapan (termasuk cepat proses nya). Setelah itu kami be rencana menyusun lagi RIPOW ( rencana Induk Pembangunan Objek Wisata) sebagai turunan dari Ripparkab. Pemerintah sudah mencoba melakukan Pembangunan sector ke Pariwisataan dengan perencanaan yang baik,” ungkapnya.
Khusus Lapandoso, Kadispar menuturkan jika butuh pembenahan yang sungguh-sungguh kedepan.
“Kita akan lakukan secara bertahap. Tidak mungkin sekaligus, ” katanya.
Soal tudingan yang dialamatkan ke Kadispar, Tandiraja menjelaskan jika saat ini memang Lapandoso masih terdaftar sebagai situs budaya.
Namun, dengan adanya penyusunan Perda Ripparkab, status Lapandoso ditingkatkan.
Dari sembilan zonasi Destinasi Pariwisata Daerah (DPD), Lapandoso termasuk salah satunya.
Dari poin yang ada, DPD Lapandoso akan dikelola baik menjadi wisata sejarah dan budaya. Dimana di dalamnya akan menawarkan wisata edukasi berbasis situs, wisata budaya tradisi masyarakat, dan wisata sungai.
Dari dasar ini kemudian, Dispar Luwu akan secara bertahap membenahi infrastruktur penunjang. Sebab, pembangunan berkesinambungan dibutuhkan dasar hukum yang kuat.
“Nanti, setelah disahkannya ranperda ini, maka upaya infrastruktur akan dimulai, baik itu menggunakan APBD atau APBN, ” ungkap Tandiraja.
Bentuk-bentuk pembenahan yang akan dilaksanakan sebagai tahap awal seperti tempat parkir, baruga, dan lainnya. Itu diawali dengan pembebasan lahan.
Diungkapkan Tandiraja juga, di Lapandoso akan dibuatkan khusus kalender event.
Event besar yang sudah dirancang itu yakni Festival Lapandoso. “Event ini kita harapkan bisa mengikuti jejak Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi,” ungkap mantan camat Bua ini.
“Jadi soal tudingan yang ada, saya melihat itu hanya salah paham saja. Kami di Dispar bahkan selalu memperjuangkan Lapandoso tidak seperti yang disangkakan, ” tutupnya.
(ams)
Komentar