DPRD Palopo Kirim 7 Poin Tuntutan Ampera, Salah Satunya Tolak Penundaan Pemilu 2024

TERASKATA.COM, Palopo – Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) Kota Palopo mendatangi ruang ketua DPRD Palopo, Senin (18/04/22).

Kedatangan perwakilan 48 organisasi kemahasiswaan di Palopo itu untuk memastikan tujuh poin tuntutan mereka telah diteruskan ke pusat.

Ketua DPRD Palopo, Nurhaeni mengatakan poin tuntutan tersebut sudah diminta ke sekretariat untuk dibuatkan dalam bentuk surat, yang selanjutnya diteruskan ke DPR RI.

Setelah diteken, surat itu langsung dikirim. Dalam surat itu tertulis DPRD Palopo mendukung apa yang menjadi tuntutan mahasiswa.

Sebelumnya diberitakan, aksi demo di kantor DPRD Palopo Senin (11/4/2022) lalu sempat berlangsung ricuh beberapa jam.

Sorenya aksi bisa diredam oleh aparat keamanan meski sempat menimbulkan korban luka dari aparat dan pendemo.

Pengunjuk rasa yang merupakan gabungan 48 organisasi mahasiswa yang ada di kota Palopo akhirnya bertemu dengan pimpinan dan anggota DPRD Palopo di lapangan Pancasila.

Ada tujuh tuntutan yang disuarakan. Pertama, menolak penundaan pemilu 2024 dan jabatan presiden tiga periode.
Kedua, menolak kenaikan BBM dan Bahan Pokok. Ketiga, evaluasi Menteri bermasalah di Kabinet Indonesia Maju. Keempat, wujudkan reforma agraria sejati dan tolak UU omnibuslaw.

Poin kelima, tolak pembangunan Infrastruktur IKN (Ibu Kota Negara). Keenam, tuntaskan Pelanggaran HAM serta ketujuh, mendesak pemerintah penuhi kebutuhan pupuk subsidi.

“Atas nama lembaga DPRD Kota Palopo, kami sepakat atas tujuh tuntutan mahasiswa. Dan akan kami teruskan ke pusat,” kata ketua DPRD Palopo, Nurhaeni.

Kesepakatan lain juga terkait adanya 7 mahasiswa dan 7 warga yang diamankan selama bentrok terjadi.

Kapolres Palopo, AKBP Muh Yusuf Usman yang hadir menegaskan akan membebaskan mereka yang ditahan hari ini juga.

“Saya jamin bebaskan hari ini. Sy undang nanti perwakilan mahasiswa kita sama-sama keluarkan,” tegasnya. (adv/aul/ams)

Komentar