FKJ: Saya Tidak akan Tidur Jika Ada Anak Kurang Gizi

TERASKATA.Com, Palopo – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kota Palopo terus gencar turun ke lapangan melihat langsung kondisi Warga Kota Palopo.

Itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi warga Kota Palopo, khususnya balita dan anak yang kurang gizi. Seperti yang dilakukan Kamis, (7/01/21) pagi tadi. Dinas PP-KB kembali melakukan Safari KB dengan mengusung tema ‘Mewujudkan keluarga berencana balita dan anak sehat sejahtera’.

Kegiatan Safari KB dalam upaya pelaksanaan program Bangga Kencana dengan target 10.000 Akseptor KB tahun 2021.

Safari KB tersebut akan dilakukan secara bertahap di 9 kecamatan di Kota Palopo, dan pertama kali di laksanakan di Puskemas Benteng dan Puskesmas Pontap Kecamatan Wara Timur Kota Palopo.

Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana kota Palopo, Farid Kasim Judas, SH.,M.Si.,MH pada kesempatan itu mengatakan, Safari KB tidak hanya dilakukan untuk mengajak masyarakat memasang alat kontrasepsi saja.

”Lebih dari itu, juga untuk melihat langsung kondisi masyarakat di Kota Palopo, dan bagaimana masyarakat ditata kehidupannya sehingga memiliki perencanaan kehidupan yang lebih baik lagi,” kata FKJ sapaan akrabnya.

Selain itu, ditambahkan pula yang menjadi peserta Akseptor KB nantinya BKKBN menyiapkan beberapa menu program yang akan kita sinergikan dengan OPD terkait.

”Setelah ibu-ibu menjadi peserta alat kontrasepsi namun kita juga memiliki menu lain, salah satunya melakukan integrasi program dengan Dinas Sosial bagaimana mendistribudikan bantuan kepada warga yang butuh bantuan sosial,” ujar Ketua ORARI Kota Palopo ini.

Lanjutnya, Bangga kencana merupakan program pemerintah yang sempurna karena mencover orang yang baru lahir sampai dengan lansia tidak pernah lepas dari bangga kencana.

Berbagai program yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB disampaikan pula salah satunya juga yang telah dilakukan yaitu ‘Grebek Balita’ dengan memberikan bantuan kepada balita gizi kurang yang di data dari PLKB dan Sub BBKBD.

Dengan program Grebek balita, balita tidak hanya dberikan bantuan berupa sembako dan susu formula, tetapi juga pihaknya akan terus mengawasi perkembangan balita gizi kurang tersebut yang telah diberikan bantuan.

”Saya tidak akan tidur jika masih ada balita yang gizi kurang,” terang mantan Ketua KNPI Kota Palopo ini.

Tak hanya itu, FKJ juga menyampaikan pentingnya memahami 1000 hari kehidupan dimana 1000 hari yang berkualitas dan menentukan.

“Karena dalam 1000 hari itu 70% otak daripada balita itu melakukan pembentukan,” lanjut Alumni Pascasarjana UMI ini.

Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak pertama kali terjadinya pembuahan, atau terbentuknya janin dalam kandungan, hingga buah hati berusia 2 tahun. Momen ini merupakan waktu tepat untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang. (*)

Komentar