Heboh Jenazah Covid-19 Diambil Paksa, Petinya Dibuang, Kades di Luwu Timur Ini Minta Maaf

Pasalnya, saat perawatan di RSUD I Lagaligo, Wotu, pasien bebas dibesuk keluarga.

“Ratusan masyarakat saat itu memang spontan ambil jenazah dari dalam mobil, mereka tidak terima kenapa setelah meninggal dicovidkan, sementara waktu masih dirawat keluarga semua bebas ketemu bahkan selalu diurut, tanpa dilarang oleh pihak rumah sakit,” kata Tato.

Tato mengungkapkan bahwa Almarhumah dalam dalam kondisi mengandung enam bulan anak ketiganya, informasi yang ia terima bahwa janin dalam kandungan almarhumah lebih dulu meninggal dunia.

“Anak ku ini sedang mengandung usia kandungan sekitar enam bulan, informasinya bahwa bayi dalam kandungan itu duluan meninggal dunia baru ibunya,” ungkap ayah almarhumah.

Sementara pihak rumah sakit melalui Direktur RSUD I Lagaligo dr. Benny membenarkan jika almarhumah positif covid19, menurutnya sejak dirawat di Puskesmas pasien sudah dinyatakan positif.

“Rujukannya dari Puskesmas memang sudah positif sampai dirawat di rumah sakit, kemudian ada juga surat yang sudah ditandatangani itu untuk perawatan isolasi covid di rumah sakit, kan kami pihak rumah sakit kalau pembuktian covid atau tidak kan jelas ada hasil swabnya,” jelas Benny.

Almarhumah sudah dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum di Desa Balambano, almarhumah dimakamkan setelah disemayamkan di rumah duka.

Sementara itu, Kepala Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Haerul meminta maaf atas insiden pengambilan paksa jenazah SU.

Permohonan maaf Haerul itu diunggah di sejumlah group whatsapp, lantaran dirinya dan tim satgas Covid-19 di Kecamatan Wasuponda sudah berupaya menggalang komunikasi dengan masyarakat namun insiden itu tetap terjadi.

”Asslmalkm ijin… dengan kerendahan hati saya pribadi memohon maaf atas kejadian warga saya yg melakukan pengambilan paksa jenazah di mobil jenazah, untuk dikebumikan secara protokol kesehatan..saya sdh berusaha memaksimalkan komunikasi secara persuasif sampai jam tiga subuh bersama tim covid namun warga bertindak dgn pengambilan paksa jenazah d rumah duka..saya memohon maaf …(Kepala desa balambano ),” tulis Haerul.(*/int)

Komentar