TERASKATA.COM, Palopo – Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo akan berunjuk rasa di depan Polres Palopo, Selasa (26/04/22) besok pagi.
Mengawali demonstrasi tersebut, HMI Palopo telah melakukan aksi prakondisi di perempatan lampu merah Jl Sultan Hasanuddin, Palopo, Senin (24/04/22) sore.
Pada aksi prakondisi tersebut, Jenderal Lapangan (Jendlap) aksi, Ardi Dekal menyampaikan sejumlah tuntutan.
Tuntutannya tersebut yakni mengutuk dan mengecam segala bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan kepolisian dalam menangani massa aksi HMI.
“Kami mendesak Pak Kapolri untuk segera menindak tegas dan mengevaluasi anggotanya yang terlibat dalam insiden yang menimpa beberapa kader HMI termasuk Kabid PTKP PB HMI yang ditangkap dan dipukul oleh oknum Kepolisian pada aksi 21 April lalu,” kata mahasiswa yang diakrab disapa Dekal ini.
Selain itu, Dekal juga menegaskan menolak lupa tindakan represif yang dilakukan oknum aparat Kepolisian Polres Palopo pada demonstrasi sebelum-sebelumnya.
“Pada demonstrasi yang kami akan gelar besok kembali akan mengingatkan kepada Kapolres Palopo bahwa pada demonstrasi sebelum-sebelumnya juga pernah terjadi tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat yang berada di dalam Polres Palopo,” tegas Kabid PTKP HMI Cabang Palopo ini.
Sementara itu, Formatur Ketua Umum HMI Cabang Palopo, Muhammad Yunus juga menambahkan, aksi ini sebagai bentuk solidaritas HMI Cabang Palopo dalam membela para kader HMI yang berada di pusat termasuk Kabid PTKP PB HMI yang ditangkap dan mendapatkan tindakan represif oleh aparat.
“Kami mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat tersebut dan meminta Kapolri untuk mengevaluasi aparat yang bertindak semena-mana terhadap para kader HMI di pusat,” kata Yunus.
Ia juga menegaskan untuk kembali menggelar aksi demonstrasi besok pagi bersama mahasiswa dari Komisariat naungan HMI Cabang Palopo.
“Besok HMI cabang Palopo akan kepung dan geruduk Polres Palopo terkait tindakan represif aparat serta penangkapan terhadap kader HMI,” pungkasnya.(lia/int)
Komentar