Inovasi Kota Palopo Pakan Unggas Dari Rumput Laut

TETASKATA.id, Palopo – Pemerintah Kota Palopo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Palopo menggelar Fokus Group Diskusi (FGD) Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) Tahun 2019-2023 di Aula Pantai Labombo Palopo, Senin 9 Desember 2019.

Kegiatan itu mengangkat tema “Optimasi Biostimulan Cair Dan Padat Berbahan Rumput Laut Glacillaria dan Teknologi Pakan Unggas Berbahan Baku Lokal dan Berkualitas Tinggi.

Dalam laporannya Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kota Palopo Andi Enceng, menyampaikan beberapa hal, pertama optimasi biostimulan cair dan padat berbahan rumput laut Glacillaria dimana targetnya adalah menggantikan 10% penggunaan pupuk kimia di kota palopo.

Kedua, teknologi pakan unggas berbahan baku lokal dan berkualitas tinggi dengan targetnya adalah menjadi pakan alternative yang berkualitas secara khusus di UPTD pembibitan unggas mancani dan secara umum pada peternak di wilayah kota palopo dengan inovatif dan berkelanjutan.

Maksud dari kegiatan ini mewujudkan implementasi, koordinasi dan konsultasi dalam meningkatkan kesejahteraan warga dan mengisi pembangunan di kota palopo.

Dengan tujuannya adanya dukungan pemangku kebijakan dalam mengimplementasikan dan mewujudkan target SIDA Kota Palopo sesuai peran dan fungsi, menjaring masukan dan saran dalam penyusunan naskah roadmad sistem inovasi daerah dan terciptanya inovasi dalam pelaksanaan kegiatan dalam bentuk kolaborasi penta helix, pemerintah, akademis, pengusaha/UKM dan masyarakat serta media.

Sementara itu sambutan Walikota Palopo Judas Amir, yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Ishak Iskandar, saat membuka acara mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Palopo sangat mengapresiasi optimasi pengembangan usaha dari rumput laut di kota palopo.

“Biostimulan yang dibuat berbahan organik atau alami dimana bahan-bahan ini begitu banyak manfaatnya sementara penggunaan rumput laut sebagai bahan pakan unggas sampai saat ini belum optimal,” ungkapnya.

Pakan unggas masih tergantung dari bahan baku yang masih di impor dengan naiknya harga bahan baku pakan di pasaran internasional seperti jagung, kedelai, dan tepung ikan mengakibatkan harga pakan pabrik ikut naik.

Untuk mengatasi mahalnya harga pakan buatan pabrik maka masyarakat di daerah khususnya kota Palopo sudah tepat perlunya dibekali teknologi pembuatan pakan unggas yang berbahan lokal yang bahan bakunya berasal dari daerah setempat.

Pemerintah kota Palopo telah melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan diversifikasi dan pengembangan usaha bagi keluarga nelayan, meningkatkan wawasan dan kompetensi keluarga nelayan, pengembangan dan diversifikasi usaha sebagai mata pencaharian alternatif.

Oleh karena itu dengan teknologi dan inovasi masyarakat dapat mendayagunakan potensi sumberdaya ekonomi dan lingkungan hidup untuk kesejahteraannya.

Adapun Narasumbernya dari Dosen Universitas Hasanuddin Makassar, Dr. Ir. Ohirtus Sumule, DEA, yang mewakili Kepala Balitbangda Prov. Sulsel, Ir. Rajendra.

Turut hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Palopo Irvan, ST, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Palopo, Para penyuluh Pertanian, Perikanan dan UKM se Kota Palopo. (*)

Komentar