Kades Keluhkan Biaya Pelatihan yang Tinggi

TERASKATA, Luwu – Sejumlah kepala desa yang ada di Kabupaten Luwu, mengeluhkan biaya pelatihan yang digagas salah satu lembaga yang pelaksanaanya di Kota Makassar.

Tidak tanggung-tanggung, lembaga tersebut mematok biaya hingga 4,5 juta per peserta. Padahal materi kegiatan hanya berlangsung selama dua hari.

Menurut sejumlah kepala desa, pelatihan itu dianggap biayanya terlalu mahal. Selain itu, materi pelatihan yang disampaikan juga sudah pernah diikuti oleh kepala desa baru-baru ini.

“Biasanya kalau di Makassar biaayanya 3 juta, kalau ini 4,5 juta. Pasti kita harus siapkan dana hingga 6 juta karena perjalanan tidak ditanggung. Selain itu, materinya juga sama pelatihan kami baru-baru ini,” jelas salah seorang kepala desa yang meminta namanya tidak dipublikasikan.

Selain itu, Kades tersebut mengemukakan jika saat ini APBDes untuk tahun 2020 belum ditetapkan. Sementara alokasi anggaran untuk kegiatan itu tentunya berasal dari anggaran APBDes 2020.

“Kalau kita ikut, anggaranya tentu dari APBDesa 2020, sementara anggaran belum ditetapkan jumlahnya perdesa,” ujar kades itu Jumat, 24 Januari 2020.

Terkait hal itu, Kepala Dinas PMD kabupaten Luwu, Masling Malik membenarkan adanya pelatihan yang digagas oleh lembaga swasta di Makassar.

“Soal biaya sepenuhnya diatur sama lembaga itu, karena memang pelaksananya adalah mereka,” urainya.

Sementara itu, Direktur Program lembaga pengembangan manajemen keuangan pembangunan dan pemerintahan daerah Drs. HM Yunus Arfan selaku pelaksana kegiatan yang dikonfirmasi soal ini belum memberikan tanggapan, melalui WA yang bersangkutan hanya membaca pesan, namun tidak memberikan jawaban terkait ini. (*)

Komentar