TERASKATA.COM, Palopo – Insiden penyekapan yang terjadi di SMAN 3 Palopo terus menggelindung. Setelah Polres Palopo berhasil mengamankan terduga pelaku, kali ini isu pencopotan kepala SMAN 3 Palopo berhembus.
Hal itu dikatakan langsung Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo, Dr Suaedi. Dia menyebutkan Kepala SMAN 3 Palopo, Haeruddin bisa dicopot dari jabatannya sebagai sanksi atas terjadinya kasus penganiayaan dan penyekapan salah seorang siswanya (TF).
“Bisa saja dicopot dari jabatannya, sebagai sanksi jabatan jika orang tua korban mengadukan masalah ini ke Dinas Pendidilan Sulsel,” kata Suaedi.
Mengetahui hal tersebut , Kepala Sekolah SMAN3 Palopo turut berkomentar.
“Saya ini PNS, tugas utama saya guru, kepala sekolah hanya tugas tambahan. Awalnya saya di berikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah oleh pemerintah itu melalui tes karena saya di anggap cakap dan memenuhi syarat,” kata Haeruddin, Senin (14/02/22).
“Tapi ketika penilaian pemerintah itu yang memberikan tugas tambahan saya sebagai kepala sekolah menganggap dari kejadian kemarin bahwa saya ini sudah tidak cakap lalu saya bisa diberhentikan. Tidak ada masalah, Insya Allah saya ikhlas,” lanjutnya.
Haeruddin pun menyadari bahwa dirinya memang lalai dalam hal ini.
“Kalau memang kelalaian ini saya dianggap sebagai kesalahan yang sangat besar lalu mau dicopot, Insya Allah saya terima,” tuturnya.
“Sesungguhnya kami sudah berusaha untuk menghindari terjadi nya hal-hal seperti itu, tapi apa daya kami mempunyai ketidaksanggupan dan juga keterbatasan,” tutupnya. (mg1/ams)
Komentar