TERASKATA.id, Palopo – Pemerintah Kota Palopo terus berkomitmen melindungi warganya dari bahaya narkoba yang mengancam masa depan generasi muda.
Demikian diungkapkan Asisten Pemerintahan, H. Burhan Nurdin, saat memberikan sambutan mewakili Wali Kota Palopo pada kegiatan life skill bagi masyarakat rawan narkoba diwilayah perkotaan tahun 2019, yang digelar
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo.
Burhan mengungkapkan, Pemkot Palopo akan terus mendorong keterlibatan lembaga/OPD dalam Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
”Terlebih dunia pendidikan, agar para pelajar milenial sekarang mampu di lindungi dalam peredaran gelap narkoba,” ungkap Burhan Nurdin, di pelataran Kantor Camat Wara Timur, Jumat (26/07/19).
Burhan juga berharap, peserta pelatihan agar memanfaatkan moment tersebut dengan sebaik-baiknya.
”Bangkit, tinggalkan masa lalu menuju masa depan yang lebih baik,” tandas Burhan Nurdin.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Palopo, Ismail Husainmengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan, serta memberikan keterampilan melalui pelatihan bagi para mantan penyalahguna narkoba yang telah pulih dari adiksi narkoba.
Selain para mantan, life skill ini juga dikhususkan kepada masyarakat rentan narkoba, sehingga akan tumbuh semangat serta harapan untuk kembali beraktifitas dan produktif secara mandiri dalam membangun diri dan lingkungannya untuk tidak melakukan aktifitas menyalahgunakan dan mengedarkan narkoba.
Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, 26-28 Juli 2019. para peserta akan diberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan service ac oleh para instruktur berpengalaman dibidangnya.
Pada kegiatan tersebut perlengkapan yang disediakan oleh BNN kota Palopo, akan diberikan secara gratis kepada para peserta. Dengan demikian pengalaman yang diterima ini menjadi modal awal untuk bisa produktif dan mampu mandiri dalam peningkatan ekonominya.
Ia berharap agar program P4GN tidak hanya menjadi tugas BNN, namun menjadi tugas dan tanggungjawab bersama stakeholder yang ada di Kota Palopo.
”Kami tidak akan lepas begitu saja setelah mengikuti pelatihan. Kami akan pantau, kami akan bentuk kelompok, jembatani dengan badan usaha. Ini semua agar bagimana teman-teman semua bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan,” tegas Ismail. (*)
Komentar