TERASKATA.com, LUWU UTARA – Penumpukan sampah di lokasi pengungsian korban banjir bandang Masamba, Luwu Utara sempat jadi sorotan. Bahkan ada aksi unjuk rasa yang memprotes minimnya perhatian atas sampah tersebut.
Aksi itu kemudian jadi polemik karena massa menggunkan mobil kampus IAIN Palopo.
Hal itu lalu diklarifikasi langsung Presiden BEM IAIN Palopo, Ari Putra Dalima kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, di Kantor Bupati Lutra, Jumat (07/08/2020) malam.
Selain untuk silaturahmi Ari menjelaskan kepada IDP mengenai aksi yang dilakukan oleh sejumlah relawan dan pemuda pada Rabu (05/08/2020) lalu.
Sebagai penanggung jawab fasilitas pendukung relawan IAIN Palopo, Ari merasa dirugikan serta menyayangkan mobil yang diamanahkan sebagi fasilitas relawan gunakan massa untuk aksi demonstrasi.
Ari menerangkan mobil tersebut memang sering digunakan oleh relawan posko lain mengantar logistik.
Kebetulan pada saat itu dirinya berada di Palopo dan mobil diamanahkan ke teman-temannya.
Kemudian ada yang meminjam mobil dengan alasan untuk digunakan ke Dinas Lingkungan Hidup namun ternyata dipakai untuk aksi demonstrasi.
“Saya sempat kecewa dengan teman-teman, karena melakukan aksi di saat seperti ini. Apalagi mengenai sampah. Seharusnya sebagai relawan bisa menjadi contoh yang baik. Kita datang ke Luwu Utara jadi relawan mengatasnamakan citra kampus.”
“Selaku penanggung jawab kendaraan, saya sangat menyayangkan dan merasa dirugikan dengan aksi yang dilakukan teman-teman. Seandainya tahu ingin demonstrasi dengan kondisi seperti itu saya juga tidak akan pinjamkan. Apa lagi kedatangan kami sebagi relawan yang niatnya untuk membantu,” jelasnya.
Ari juga menambahkan bahkan hampir setiap hari mobil tersebut digunakan relawan IAIN Palopo untuk memungut sampah. Mulai dari posko pengungsian Petambua sampai posko pengungsian Meli.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menerangkan sejumlah fasilitas telah dipersiapkan untuk mengatasi masalah sampah ini. Yaitu dum truck 5 unit, serta 1.000 kresek sampah.
“Kami juga kaget, dalam situasi seperti ini kok ada demo apa lagi mengatasnamakan relawan dan menggunakan plat merah. Tapi kita ambil positifnya saja, mereka juga telah menyampaikan permintaan Maaf kepada pihak yang bertanggung jawab mengenai kendaraan tersebut. Jadi sya kira semuanya sudah clear. Jadi kita ambil hikmahnya saja,” kata Indah.
IDP juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan bantuan dari mahasiswa IAIN Palopo yang selama ini sudah ikut jadi relawan pasca-banjir bandang di Luwu Utara. (*)
Komentar