Nilai Produksi Perikanan Palopo Meningkat, Produksi Tetap Surplus

TERASKATA.COM, PALOPO – Sektor perikanan di Kota Palopo masih menjanjikan. Itu setelah, nilai produksi nelayan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Walau demikian, tahun 2021 ini angka produksi perikanan di Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo sedang menurun.

Penurunan produksi perikanan tersebut disebabkan oleh faktor musim, yakni musim penghujan sering mengakibatkan cuaca buruk di perairan lepas.

Kepala Dinas Perikanan Kota Palopo, Hj Nurlaeli Kaso SPt MP mengatakan data produksi tangkapan ikan pada tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020.

“Hal itu dipicu karena iklim yang tidak bisa diprediksi. Karena perubahan iklim tersebut, sehingga ada penurunan sedikit dari produksi tangkapan ikan ditahun 2021 kemarin” katanya.

Diketahui, data produksi tangkapan ikan ditahun 2021 sebanyak 18.378.6 ton. Angka tersebut mengalami penurunan dari data produksi tangkapan ikan di tahun 2020, 19.508.10 ton.

Namun, kata Nurlaeli jika dilihat dari data produksinya memang ada penurunan, tetapi nilai produksinya tetap meningkat secara signifikan.

“Nilai produksi kita ditahun 2020 Rp262.997.649,40. Sementara nilai produksi untuk tahun 2021 sebanyak Rp351.705.811,3. Jadi, walaupun produksinya mengalami penurunan tetapi nilai produksinya tetap meningkat secara signifikan,” katanya.

Lebih lanjut, Nurlaeli menyebutkan penurunan angka produksi tangkapan ikan tersebut tidak berpengaruh terhadap kebutuhan ikan di masyarakat Kota Palopo.

“Walaupun ada penurunan, tetapi untuk masyarakat Palopo itu tetap bisa terpenuhi, tetap surplus” kata Nurlaeli.

“Karena pada dasarnya, kebutuhan kita pertahunnya itu sekitar 9.000 ton, sementara produksi kita kurang lebih sebanyak 18.000 ton” tambahnya.

Surplus atau jumlah tangkapan ikan yang melebihi kebutuhan masyarakat Kota Palopo itulah yang menjadikan Kota Palopo sebagai sumber ikan laut untuk Toraja, Toraja Utara dan Enrekang.

“Sebanyak 2 sampai 3 ton setiap harinya ada pengiriman kesana,” kata Nurlaeli.

“Bahkan untuk ikan yang berpotensi untuk di ekspor seperti ikan kakap, kerapu, dan tenggiri itu biasa dikirim langsung ke Makassar,” tutupnya. (mg1/ams)

Komentar