Palopo Zona Merah Covid-19, Salat Iduladha Tetap di Masjid?

TERASKATA, PALOPO – Baru-baru saja, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pusat menaikkan status Kota Palopo menjadi zona merah satu-satunya di Sulawesi Selatan. 

Sehingga Pemerintah Kota Palopo segera merumuskan apakah pelaksanaan salat Iduladha tetap dilaksanakan di masjid atau di rumah masing-masing?

Dalam pertemuannya dengan para Camat, Lurah, tokoh agama, serta Forkopimda, Walikota Palopo, Drs HM Judas Amir MH memutuskan untuk tetap mengizinkan warganya untuk salat Iduladha di masjid lingkungannya masing-masing.

“Dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta cek suhu badan yang menjadi tugas pengurus masjid,” kata Judas di Indoor Saokotae Rujab Walikota Palopo, Selasa 28 Juli 2020 malam.

Saran pun juga datang dari Ketua DPRD Kota Palopo, Dr Hj Nurhaenih MKes yang meminta kepada Walikota untuk memperketat Perwal Covid-19 di Kota Palopo agar Virus Corona ini dapat terkendali.

“Saya rasa memang penjagaan ketat terjadi saat penjagaan masih dilakukan di perbatasan kita, masyarakat masih berpikir untuk keluar masuk Kota Palopo, maka dari itu pak Wali, saya kira Prokes ini perlu diperketat,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Walikota meminta kepada Satpol PP untuk segera melakukan penindakan kepada warga yang melanggar Perwal nomor 10 tahun 2020 tentang new normal karena telah melewati masa sosialisasi.

“Satpol PP ini kita perlu aktifkan betul dan perlu berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk menegakkan Perda ini,” tegasnya.

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Taufiq SKep MKes menyebutkan, Kota Palopo ditetapkan oleh Satgas Covid-19 Pusat masuk sebagai zona merah itu karena beberapa pengkategorian.

“Di antaranya dilihat dari angka kematian di Palopo persentasenya saat ini berada di angka 5,2%, yang seharusnya untuk tidak masuk sebagai zona merah angka kematiannya harus berada di bawah 4,8%,” bebernya.

Ia juga menyebutkan, dalam satu pekan terakhir ini kelonjakan pasien memang meningkat di Kota Palopo yang kini jumlahnya 52 orang dengan rincian 16 orang masih dalam perawatan sisanya telah dinyatakan sembuh.

“Selain itu, juga dilihat dari hasil swab, jika banyak yang kita swab dan hasilnya negatif, itu dapat menurunkan persentase kita untuk keluar dari zona merah kembali,” paparnya.

Untuk diketahui, saat ini angka pasien positif Covid-19 di Kota Palopo tertinggi terdapat di Kecamatan Wara Utara dengan rincian Kelurahan Sabbamparu 6 orang masih dalam perawatan, Kelurahan Pattene 3 orang, dan 2 orang di Kelurahan Batupasi.(*)

Komentar