Pemkot Palopo Hadiri Peringatan HJL dan HPRL, Ini Penjelasan Simbol Tana Luwu

TERASKATA.com, Palopo – Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo ikuti peringati Hari Jadi Luwu (HJL) ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75 secara Virtual di Rujab Walikota Palopo, Sabtu (23/01/21).

Peringatan HJL dan HPRL yang jatuh, 23 januari 2021 tahun ini dipusatkan di Kabupaten Luwu Utara.

Sambutan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyampaikan, Peringatan HJL dan HPRL kali ini dilaksanakan secara sederhana karena mengingat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.

Bahkan, diketahui bahwa terus meningkatnya kasus positif dibandingkan sebelumnya dan kondisi saat ini juga mengakibatkan upacara dan ritual adat kegiatan lainnya yang biasanya digelar tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Meskipun demikian, kemeriahan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan kali ini kita pindahkan ke diri masing-masing dengan ditunjukkan secara kualitas,” ujarnya.

Indah juga menyebutkan, simbol-simbol di Tana Luwu selalu ditandai dengan tiga hal. Pertama payung, kedua badik, dan yang ketiga adalah pohon sagu.

“Ketiga simbol ini memiliki makna seperti payung dititipkan kepada jajaran pemerintahan daerah se Tana Luwu untuk senantiasa memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat yang ada di Tana Luwu,” ungkapnya.

Lanjutnya, sering disimbolkan bahwa ketika masyarakat berada di musim hujan, dipastikan masyarakat kita tidak kehujanan dan ketika dimusim panas mereka tidak kepanasan tentu ini sangat mengandung kesan yang sangat mendalam.

“Kemudian badik menjadi simbol bahwa dalam jiwa setiap orang Luwu terdapat nilai atau jiwa kesatria dengan senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat, serta harga diri,” jelas Indah.

Dan pohon sagu, kata dia, tumbuh dalam iklim ekstrim sekalipun serta hidup berumpun menunjukkan bahwa Tana Luwu ini tidak akan pernah kekurangan pangan sekaligus menunjukkan bahwa orang Luwu memiliki ikatan emosional dan rasa kebersamaan yang sangat tinggi.

Orang Luwu mengedepankan agama, terkenal dengan budaya, dan kearifan lokalnya, teguh memegang komitmen, dan ulet dalam bekerja dan berusaha.

“Keempat poin itulah yang menjadi modal utama bagi kita untuk bersatu membangun Tana Luwu berlandaskan kearifan lokal,” tegasnya.

Peringatan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini adalah momentum untuk mengenang nilai-nilai sejarah perjuangan rakyat Luwu sekaligus mengingat kembali akan kebesaran Kerajaan Luwu di masa silam.

Sambutan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, selamat Hari Jadi Luwu ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-75 kepada seluruh masyarakat di Tana Luwu.

“Kita ketahui bahwa peringatan ini dilaksanakan dengan begitu sederhana karena kita masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19, vaksin untuk Sulawesi Selatan telah ada di Provinsi dan siap untuk diberikan ke setiap daerah ini, salah satu langkah efektif untuk membantu program pemerintah pusat dalam langkah mengurangi penyebaran covid-19,” jelasnya.

Wagub juga menyampaikan untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Karena setelah divaksin, kata dia, bukan berarti kita tidak lagi memakai masker, tapi tetap menjaga protokol kesehatan.

Turut hadir pula Wali Kota Palopo Drs HM Judas Amir MH, Kepala Inspektur Kota Palopo Asir Mangopo, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Palopo, Drs H Burhan Nurdin, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palopo Dr dr HM Ishaq Iskandar MKes, Kepala bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palopo Wahyudin.(lia)

Komentar