TERASKATA

Membangun Indonesia

Perempuan Harus Maksimalkan Pengarusutamaan Gender

admin |
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sulawesi dan Maluku, secara Virtual, Ruang Rapat Pimpinan Lantai III, Jumat (28/08/20).

TERASKATA.com – Ketua TP PKK Kota Palopo dr. Hj. Utia Sari Judas, M.Kes didampingi Ketua DWP Iznada Firmanza Mengikuti Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Wilayah Ekoregion Sulawesi dan Maluku.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sulawesi dan Maluku, secara Virtual, Ruang Rapat Pimpinan Lantai III, Jumat (28/08/20).

Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan PUG dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ketua TP PKK Prov Sulsel Ir. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan PUG di Wilayah Ekoregion Sulawesi dan Maluku.

”Diawali dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional,” katanya.

Jadi, kata Istri Gubernur Sulsel itu, wanita harus bisa punya akses dan kontrol terhadap sumber daya mendapatkan manfaat dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang sama dalam proses pembangunan.

”Suara perempuan itu harus di dengar karena tidak semua pendapat laki-laki itu sama dengan keputusan perempuan jadi mereka harus ikut didalamnya,” ungkapnya.

Liestiaty mendorong peran organisasi-organisasi wanita yang ada di kabupaten/kota untuk mengedukasi masyarakat, turun untuk memberikan training pelatihan-pelatihan, bagaimana pemanfaatan pekarangan, dan membagikan bibit bantuan dari Lingkungan hidup dan kehutanan.

”Peran wanita sudah diakui oleh Presiden pada saat pertemuan nasional PKK. Presiden RI menyampaikan PKK harus terlibat dalam pembangunan nasional, bagaimana menurunkan angka stunting, mengurangi penggunaan sampah plastik untuk membantu Pemerintah,” lanjutnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu cara mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan sebelumnya, dan berharap sosialisasi ini dapat mencetak Pengarusutamaan Gender, sekaligus menjadi media meluruskan program-program untuk mendukung kebijakan pembangunan yang responsif Gender. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini