TERASKATA.com, Luwu – Mewarnai momentum Hari Pahlawan 10 November 2020, Generasi Lapandoso, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu turun melakukan penyelamatan lingkungan di pesisir Teluk Bone, Selasa pagi tadi.
Organisasi kepemudaan ini sengaja memilih tema penyelamatan lingkungan sekaligus pelestarian hutan mangrove demi berbagai pertimbangan. Salah satunya, mencegah abrasi gelombang laut dan sekaigus menghadirkan rumah baru bagi sejuta ekosistem laut.
“Hari Pahlawan tahun ini kami Generasi Lapandoso terpanggil turun melakukan pencanangan dan pelestarian 1.000.000 mangrove di Kawasan Objek Wisata Lapandoso. Kenapa Lapandoso? Sebab, lapandoso ini merupakan pendaratan islam pertama di jazirah Sulawesi Selatan. Yang disiarkan oleh Khatib Sulaiman asal Minangkabau bersama dua rekannya. Jadi, mereka ini pahlawan budaya dan aqidah,” tutur Koordinator Generasi Lapandoso, Hidayat Ibrahim.
Dalam program pencanangan 1 juta pohon mangrove ini dihadiri langsung oleh, Wakil Ketua DPRD Luwu, Andi Mappatunru, Perwakilan Pemerintah Kecamatan, Pemdes Pabbaresseng, Ketua BPD Pabbaresseng, Ketua Karang Taruna Bua yang saat ini dijabat Kepala Desa Tanariggela, Sakti Amir, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta para pemuda se Kecamatan Bua.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Bua, Sakti Amir, menyampaikan bahwa kegiatan penanaman sebagai bukti kepedulian para Pemuda terhadap lingkungan serta tetap melestarikan mangrove sebagai upaya untuk menjaga ekosistem laut di Bua.
“Untuk hari ini kami bersama Generasi Lapandoso menanam sekitar 3500 pohon mangrove. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemuda untuk terus menjaga lingkungan, baik itu pesisir pantai maupun ekosistem laut kita,” ujar Baroto –sapaan akrab Sakti Amir.
Lanjutnya, terkait lokasi penanaman mangrove yang dilakukan tepat di lokasi sekitar monumen pendaratan pembawa ajaran Islam pertama di Tanah Luwu, yakni Datok Sulaiman. Itu dilakukan agar tetap mengingatkan kepada para generasi muda terkait sejarah masuknua islam di jazirah Sulawesi khususnya Tanam Luwu ini.
“Kenapa kita lakukan penanaman mangrove di sekitar Monumen Lapandoso, untuk mengingatkan kepada kita semua generasi muda agar tidak melupakan sejarah bahwa di tempat inilah kemudian pertama kalinya ajaran agama Islam masuk yang di bawah oleh Datok Sulaiman, beliau adalah pahlawan pembawa ajaran islam. Kita berharap agar ada perhatian Pemerintah terkait hal ini,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Luwu, Andi Mappatunru, memberikan apresiasi kepada Generasi Muda dengan kepeduliannya untuk terus menjaga lingkungan.
“Kita harapkan agar kegiatan seperti ini terus berlanjut, Generasi Muda dengan wujud kepedulian menjaga kelestarian mangrove akan memberikan dampak yang baik terhadap ekosistem laut. Selain itu, di lokasi penanaman mangrove ini ada sebuah monomen sejarah tentunya ini akan menjadi perhatian kita bersama,” ucapnya. (*)
Komentar