Peringati HKGB ke-68, Pengurus Bhayangkari Palopo Bantu Anak Panti dan Warga Miskin

TERASKATA.com, PALOPO – Dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) 2020 yang ke-68, Ketua Bhayangkari Cabang Palopo beserta jajaran Pengurus Daerah (PD) melakukan Bakti Sosial.

Ketua Bhayangkari Palopo, Nova Alvian Nurnas didampingi pengurus Bhayangkari Kota Palopo memberikan bantuan berupa sembako ke Panti Asuhan dan warga kurang mampu, Jumat 14 Agustus 2020.

Nova Alvian saat kunjungannya ke Panti Asuhan Al-Muhaymin, Jl Jenderal Sudirman Kota Palopo, diterima oleh Tisman Hasir selaku pengelola panti.

Sementara di tempat kedua, tepatnya Panti Asuhan Nur Ilahi Jalan Domba, Lorong SMP 5, Kelurahan Temmalebba Kecamatan Bara Kota Palopo, istri Kapolres AKBP Alfian Nurnas tersebut, disambut hangat oleh anak-anak panti serta pengelola.

Dudi, pengelola/pengurus Panti Asuhan Nur Ilahi saat menerima kunjungan Ketua Bhayangkari yang diakuinya sudah kesekian kalinya, dirinya merasa terharu dan bangga atas perhatian yang diberikan kepada anak panti.

“Alhamdulillah saya sangat bersykur atas kunjungan ibu Ketua Bayangkari, serta perhatian yang sangat luar biasa ini tanpa putus terus memperhatikan kami, sekali lagi saya mewakili anak-anak beserta pengurus Panti Asuhan Nur Ilahi mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Bhayangkari beserta jajarannya,” ujar Dudi.

Tak hanya di panti asuhan, dokter spesialis kecantikan tersebut juga menyambangi rumah-rumah warga kurang mampu untuk berbagi sembako.

Dirinya mengucapkan banyak terimaksih atas partisipasi pengurus Bhayangkari yang ikut aktif dalam kegitan tersebut dan diharapkan apa yang dilakukan ini menjadi amal untuk semua.

“Pandemi Corona yang seperti saat ini membatasi aktifitas sosial kita, sehingga kami dari Pengurus Daerah Bhayangkari Palopo memperingatinya dengan membagikan sembako ke Panti Asuhan dan rumah warga yang terdampak Pandemi,” jelasnya.

Tidak dipungkiri, sambungnya, di tengah Pandemi Corona (Covid-19) ini hampir semua warga mengalami dampak yang sehingga membuat mata pencarian mereka terputus yang kemudian ditambah dampak terputusnya mata pencarian mereka juga berefek ke sekolah anak mereka.

“Satu contoh yang hati sangat sedih mendengar cerita anak-anak panti asuhan yang di tengah Pandemi Corona ini, harus belajar secara Daring dan tak jarang pengurus panti dibuat pusing, jadi tersentuh dan memberi sedikit nominal uang buat membeli kuota data,” pungkasnya.(*)

Komentar