TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

PT Vale dan Keberlangsungan Kehidupan

admin |
PT Vale memerhatikan keberlangsungan kehidupan demi terwujudnya pertambangan berkelanjutan. (Foto: Dok. PT Vale)

Laporan: M. Aulia Pammase Batara – Palopo

PT Vale Indonesia Tbk hingga saat ini terus berkomitmen pada orientasi pertambangan berkelanjutan. Orientasi ini tidak dapat tercapai tanpa ikut memerhatikan keberlangsungan kehidupan.

Dengan usianya 53 tahun, bukan waktu yang singkat bagi sebuah pertambangan yang berorientasi berkelanjutan dan memerhatikan keberlangsung kehidupan.

PT Vale dengan sebuah komitmen dan sebagai bentuk rasa syukur terhadap alam, selain mengeruk hasil bumi, tetap memikirkan keseimbangan alam demi tercapainya pertambangan berkelanjutan.

Terbukti, selama 5 Dekade, keberlangsungan kehidupan, baik alam maupun manusia tetap terpelihara dengan baik. Hewan dan tumbuhan terpelihara dengan baik. Hingga terwujudnya masyarakat sejahtera khususnya di Kabupaten Luwu Timur dan pada umumnya di Sulawesi Selatan.

Turut Andil Menjaga Biota Laut

PT Vale memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Salah satunya dengan turut andil dalam program pelestarian terumbu karang di Pesisir Laut Malili. Pada program tersebut, PT Vale bekerja sama dengan Mori Diving beserta TNI AL dan komunitas lainnya.

Direktur External Relations and Corporate Affairs PT Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma mengatakan, Inisiatif ini sejalan dengan nilai perusahaan yaitu respect our planet and community.

“Kami akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait dalam menyusun agenda strategis dalam upaya penguatan kawasan pesisir melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM),” jelasnya pada kegiatan Parasulu Merah Putih 2021 di pesisir Laut Malili, Minggu (15/08/21) lalu.

Pada kegiatan tersebut, PT Vale mengangkat tema ‘Laut Terjaga Selamatkan Masa Depan’ dan dilanjutkan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di bawah laut, serta penyerahan rangka transplantasi terumbu karang.

Selain melestarikan terumbu karang di pesisir laut Malili, PT Vale juga merencanakan untuk mengembangkan kawasan pesisir laut Malili. Salah satunya dengan mengelola potensi sumber daya mangrove.

“PT Vale memiliki konsen dalam rangka penguatan konservasi laut sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik dan juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi untuk masyakat dan nelayan di wilayah tersebut. Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan sinergi bersama,” ujar Endra.

Pengembangan Nursery dan Biodiversitas

Selain memerhatikan biota laut, PT Vale juga fokus pada pengembangan nursery dan biodiversitas. Hal ini dilakukan untuk mendukung rehabilitasi lahan pascatambang. Kebun bibit PT Vale ini pun didirikan seluas 2,5 hektar yang telah beroperasi sejak April 2006.

Nursery memproduksi rata-rata 700.000 bibit dan merehabilitasi lebih 100 hektar lahan pascatambang per tahun.

Nursery PT Vale juga memproduksi berbagai jenis tanaman asli setempat (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati. Tanaman lokal antara lain betao, bitti, nyatoh, dan manggis hutan. Sementara tanaman endemik contohnya eboni dan buah dengen.

Bibit tanaman lokal diperoleh dari area tambang yang dibuka atau hasil kerja sama dengan masyarakat setempat.

Selain itu, sebelum kegiatan penambangan, PT Vale lebih dulu memastikan tidak ada spesies fauna maupun flora dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.

Dalam upaya konservasi biodiversitas, PT Vale telah memiliki rencana pascatambang dan manajemen kaenekaragaman hayati untuk 100% wilayah operasi penambangan di blok Sorowako yang merujuk pada Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

Komitmen Sejahterahkan Masyarakat

PT Vale sejak awal beroperasi telah komitmen pada kesejahteraan bersama, berbasis kepedulian terhadap manusia dan alam.

PT Vale terus memberikan kontribusi kepada para pemangku kepentingan, di antaranya karyawan dan pekerja kontraktor atau pemasok, serta masyarakat di sekitar wilayah kegiatan termasuk penduduk asli.

Deputy CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy mengatakan, kesejahteraan bersama berbasis kepedulian terhadap manusia, PT Vale pegang komitmen memberdayakan masyarakat di wilayah operasi dan meningkatkan kesejahteraan.

“Sebagian besar karyawan merupakan penduduk lokal, yakni warga Sorowako dan daerah lain di Kabupaten Luwu Timur. Jumlah mereka ada 2.616 orang atau 87,03 persen dari total karyawan PT Vale. Sebanyak 5,95 persen dari senior staff dipegang oleh tenaga kerja lokal,” sebut Febri.

Selain itu, PT Vale ke depannya akan memperluas kesempatan kerja bagi kaum perempuan dan difabel. Perseroan telah merumuskan target aspirasi jumlah pekerja perempuan dan difabel dalam 5-10 tahun mendatang.

Perseroan menargetkan secara bertahap jumlah pekerja perempuan meningkat 100 persen. Realisasi pertambahan jumlah karyawan perempuan adalah 11 orang atau 4,5 persen menjadi 257 orang pada tahun 2020.

Untuk pekerja difabel, PT Vale menargetkan pertambahan hingga 500 persen. Namun, pada tahun 2020 realisasi jumlah karyawan difabel menurun dari 5 orang pada tahun 2019, menjadi 4 orang, karena adanya karyawan yang mengundurkan diri.

“Kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Kesetaraan ini perlu dilakukan untuk membuka sebanyak mungkin peluang, mengeluarkan potensi-potensi terbaik dari tiap individu, dan menumbuhkan generasi penerus yang punya perspektif kesetaraan,” jelas Febri.

Dengan memikirkan keberlangsung kehidupan, PT Vale akan terus menjadi pertambangan yang berkelanjutan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini