Ribuan Mahasiswa Lutim Kena Prank, Beasiswa Diinfokan Cair Sebelum Pilkada, Faktanya…

TERASKATA.com, LUWU TIMUR – Ribuan mahasiswa di Luwu Timur meradang. Kabar pencairan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang diinfokan cair sebelum Pilkada 2020, ternyata tak sepenuhnya benar.

Hingga Kamis (10/12/2020) atau H+1 setelah Pilkada, sebagian besar mahasiswa belum bisa mencairkan beasiswanya.

Kabar simpang siur. Jika sebelumnya para mahasiswa sudah mendapat nofitikasi dari Pemkab Luwu Timur bahwa dana beasiswa sudah bisa dicairkan.

Ternyata setelah sampai ke Bank Sulselbar, perbankan yang kerja sama dengan Pemkab Lutim dalam program beasiswa ini, menyebut pihak Dinas Pendidikan yang belum cairkan.

Bahkan mereka kini dipersulit karena nomor rekening yang selama ini digunakan untuk mencairkan beasiswa tersebut tiba-tiba dinyatakan non-aktif. Mereka pun harus membuat rekening baru lagi.

Informasi yang diperoleh Teraskata.com, kabar pencairan beasiswa ini sudah sampai ke telinga mahasiswa sejak Minggu (6/12/2020) lalu.

Sejak Senin puluhan bahkan ratusan mahasiswa langsung menyerbu Bank Sulselbar, baik cabang Tomoni maupun Malili untuk mencairkan beasiswanya.

Tapi mereka harus gigit jari karena ternyata dana yang ditunggu-tunggu itu ternyata belum ada.

“Bahkan info dari beberapa teman saya, memang ada yang sudah cair. Tapi lebih banyak yang belum. Seperti sekarang, mereka yang antre itu tidak jelas apakah sudah cair atau belum,” kata salah seorang mahasiwa yang ditemui Teraskata.com di Bank Sulselbar Tomoni, Kamis (10/12/2020).

Menurut mahasiswa yang mewanti-wanti namanya tidak di-publish itu, penampakan antrean mahasiswa di bank ini sudah terjadi sejak Senin lalu, sejak mereka mendapat pemberitahuan pencairan beasiswa.

“Saya juga sudah cek ke Bank Sulselbar Malili, di sana ada juga yang sudah cair, tapi lebih banyak yang belum,” lanjutnya.

“Masalah lainnya, setelah kami print-out buku rekening yang dinyatakan non aktif itu, saldo sebelumnya yang tersiswa berkisar Rp100-Rp200 ribu tiba-tiba jadi nol rupiah. Keterangan pengurangannya tidak jelas,” katanya lagi.

Kejadian yang dialaminya itu hampir sama dengan ratusan bahkan ribuan mahasiswa lainnya.

Mahasiswi lain yang ditemui Teraskata.com membenarkan perhial ‘prank’ beasiswa dari Pemkab Lutim itu. Ia kecewa karena sudah ada pemberitahuan pencairan tapi faktanya nihil.

“Sekarang kami disuruh bikin rekening baru. Itupun tidak jelas apakah beasiswanya sudah cair atau belum,” kesal mahasiswi yang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi di Kota Palopo ini.

Hingga berita ini dimuat Teraskata.com, belum ada pernyataan dari pihak DInas Pendidikan Luwu Timur dan Bank Sulselbar. (*)

Komentar