Selain DTH, Korban Banjir Bandang Lutra Juga Dapat Jadup

TERASKATA.com, Luwu Utara – Para korban banjir bandang Luwu Utara akan mendapat Dana Tunggu Hunian (DTH) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, mereka juga mendapat bantuan Jaminan Hidup (Jadup) dari Dinas Sosial Lutra.

Dalam penanganan pasca-banjir bandang, Pemkab Lutra saat ini fokus memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak bencana.

Seperti pangan, kesehatan, air bersih dan tempat tinggal. Khusus tempat tinggal, saat ini Pemkab Luwu Utara memprioritaskan untuk secepatnya memberikan DTH, sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun.

Pemerintah ingin melihat para korban yang tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa hidup lebih tenang dan nyaman lagi di tempat yang lebih layak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Lutra akan memberikan DTH kepada para pengungsi korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal dan yang rumahnya rusak berat.

Namun Pemkab Lutra lebih dulu memvalidasi data nama dan alamat korban calon penerima DTH.

Bantuan DTH bagi korban bencana ini menjadi solusi sementara sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun pemerintah.

“Yang kita laksanakan dalam waktu dekat ini adalah segera menurunkan bantuan dana tunggu hunian dari BNPB untuk para pengungsi. Sehingga mereka tidak lagi tinggal di tenda-tenda pengungsian,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (PMK), Muhajir Effendi, baru-baru ini di Masamba.

Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Hermansyah, mengatakan pihaknya dibantu pemerintah kabupaten akan melakukan assesment terhadap rumah terdampak bencana banjir bandang.

Dijelaskan Hermansyah, selain DTH, pemerintah melalui dinas sosial akan memberikan tambahan bantuan berupa jaminan hidup (jadup).

“Selain DTH, dari dinas sosial juga ada yang namanya jadup,” ujarnya.

“Ini kan bisa lebih cepat. Kalau di tenda pengungsian, mungkin satu atau dua minggu bisa tahan, tapi setelah itu bisa saja timbul masalah sosial. Jadi kalau mereka sudah berada di tempat yang lebih tertata dengan baik, misalnya di rumah keluarga, kan lebih cepat dapat kenyamanannya ketimbang harus lama-lama di tenda pengungsian, tentu sambil menunggu hunian tetap selesai dibangun,” tutur Hermansyah.

Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berharap assesment yang dilakukan BNPB dan BPBD Luwu Utara bisa secepatnya selesai. Sehingga DTH bisa segera tersalurkan dengan baik.

“Harapan kita, assesment BNPB dapat tuntas dalam waktu dua minggu ini, sehingga DTH-nya dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana yang memang betul-betul memenuhi kriteria,” harap Indah.

(*)

Komentar