TERASKATA.COM, PALOPO – Pengerjaan perbaikan Jembatan Miring (Jemmir) di Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua Kota Palopo sangat mendesak segera dirampungkan. Maklum mobilitas warga sangat terhambat sejak Jemmir ditutup pada 30 Oktober 2021 lalu.
Tapi, upaya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk mempercepat perbaikan Jembatan Miring tidak bisa berjalan mulus.
Selain faktor cuaca, di mana wilayah Kota Palopo kerap diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir, aksi unjuk rasa di depan Pasar Karetan ternyata ikut memengaruhi pengerjaan perbaikan Jemmir.
Pelaksana lapangan PT Hutama Karya (HK), Ahmad Tawil mengakui hujan yang terus mengguyur belakangan ini memang menghambat pekerjaan perbaikan Jembatan Miring.
“Selain itu, aksi demonstrasi di depan Pasar Karetan menyebabkan kemacetan. Sehingga mobil yang membawa material untuk pekerjaan jembatan juga terjebak macet,” kata Tawil, Jumat (12/11/2021).
Ahmad Tawil mengklaim progres perbaikan Jemmir saat ini sudah sekitar 60 persen. Jika tidak ada hambatan berarti, ia berharap pekan depan jembatan penghubung Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan ini sudah normal kembali.
“Kita tunggu saja sampai pekan depan. Kami juga tidak bisa menjanji masyarakat jangan sampai apa yang kami sampaikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada,” kata Tawil, dikutip dari Koran Seruya.
Ia pun membeberkan pengerjaan Jemmis saat ini tengah memasang tiang penyangga baik di sisi hulu maupun hilir.
“Erection tiang penyangga sudah terpasang di sisi hulu tinggal yang di sisi hilir mau dipasang hari ini,” jelasnya.
Dia menyebut tiang penyangga yang dipasang itu hanya sementara selama pekerjaan berlangsung. “Perbaikan Jembatan Miring sudah 60 persen,” pungkasnya. (*/int)
Komentar