TERASKATA.com, Palopo – Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menggelar pertemuan dalam menyikapi bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri Jakarta yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae, Jumat (02/04/21).
Wali Kota Palopo, Drs HM Judas Amir MH menyampaikan, keluarga nonmuslim yang sementara beribadah tetap harus diberikan rasa aman, untuk itu, perlu bicarakan bagaimana Kota Palopo ini tetap aman dari hal seperti tersebut.
“Karena pada intinya, apa yang dilarang oleh Pemerintah Pusat tentu kita juga akan ikut melarang hal tersebut dan jika ada yang berpendapat di luar hal itu boleh di dengar tapi jangan diikuti,” katanya.
Wali Kota juga menyampaikan, bagi Mubalig yang akan menyampaikan ceramah di masjid untuk mengamati orang yang ada di sekitar, sehingga dengan segala hal yang disampaikan orang yang pikirannya tidak baik dapat berubah menjadi baik.
“Kota Palopo akan lebih baik jika kita bekerja dengan baik, berpikir dengan baik, karena kita ini selalu meginginkan agar Kota Palopo tetap aman, karena kita semua dan inilah yang harus kita tingkatkan ke depan,” sebut Wali Kota.
Sementara itu, Kapolres Kota Palopo, AKBP Alvian Nurnas SH SIK menyampaikan, bom bunuh diri tidak mungkin terjadi tiba-tiba tanpa ada sebabnya, untuk itu Kapolres mengajak kelada seluruh masyarakat untuk menjauhi radikalisme dan terorisme karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang terlarang.
Meminta agar menyampaikan ceramah saat shalat jumat untuk belajar kerukunan umat beragama di Kota Palopo sehingga kita dapat menjalankan ibadah dengan baik dan dari polres palopo akan terus memberikan pelayanan yang maksimal agar menjalankan ibadah dengan aman.
“Sejak kemarin kita sudah mulai melakukan pengamanan di gereja dan akan melakukan pengamanan terus menerus begitu juga menjelang bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Adapun Dandim 1403/SWG Letkol Inf Gunawan SIP menyampaikan, terkait dengan pengamanan kegiatan ibadah bagi kaum nasrani dan perlu diketahui bahwa jumlah gereja di Luwu Raya ada 678 tentu jumlah personel tidak akan cukup.
“Kota Palopo sendiri ada 79 gereja untuk itu, kita minta kerja sama apabila ada informasi atau melihat ada hal yang mencurigakan sampaikan baik itu TNI maupun Polri,” ujarnya.
Selain Wali Kota Palopo turut hadir pula Wakil Wali Kota Palop, Dr Ir Rahmat Masri Bandaso MSi, Sekertaris Daerah Kota Palopo, Drs. Firmanza DP SH MSi, Kepala Kesbangpol Baso Sulaiman, Ketua FKUB Kota Palopo Prof Said Machmud, serta para Muballig se-Kota Palopo.(lia)
Komentar