TERASKATA.com, Palopo – Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus berusaha menekan angka pertumbuhan penduduk di Kota Palopo.
Olehnya itu, DPPKB Palopo meminta kepada setiap Penyuluh yang telah ditugaskan di unit kerja Kelurahan untuk mengajak Pasangan Usia Subur (PSU) yang belum ber-KB untuk ber-KB sesuai target yang telah ditentukan.
Namun tak sedikit masalah yang dihadapi oleh Penyuluh KB di lapangan. Masih banyak masyarakat yang percaya terhadap mitos-mitos yang beredar tentang KB baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Bahkan, di Kelurahan Pajalesang Kecamatan Wara sendiri, masyarakat seperti parno terhadap Penyuluh KB beserta rombongan yang akan menjalankan program Pemerintah dalam pengendalian jumlah penduduk tersebut.
Seperti yang disampaikan Lurah Pajalesang, Ulpan SAn, kepada teraskata.com, Rabu (16/09/20).
Ulpan mengungkapan, masyarakatnya masih banyak yang takut apabila didatangi oleh Petugas KB Kelurahan Pajalesang.
“Masyarakat di sini masih ada yang parno dan takut kalau ddatangi oleh Petugas KB, salah satu penyebabnya juga Penyuluhnya yang masih baru, sehingga kami bekali dengan kartu tanda pengenal (id card) agar mudah dikenali oleh masyarakat,” sebutnya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat, untuk tidak dengan mudah percaya dengan mitos-mitos buruk dari KB itu sendiri.
“Karena sudah pasti, penyuluh KB itu sendiri yang lebih tahu soal pemasangan KB apa yang cocok untuk dipakai calon akseptor,” ujarnya.
Terkait itu, Penyuluh KB Kelurahan Pajalesang, Hikmah membenarkan adanya hal tersebut.
Selain takut ber-KB masyarakat juga takut dengan pihaknya apabila mendatangi langsung warga karena dianggap membawa Virus Corona.
“Kadang kami dianggap bawa Virus Corona, makanya biasa ada penolakan, saya harap masyarakat bisa mengerti dan memahami tugas kami sebagai Penyuluh KB di Kelurahan Pajalesang,” ungkapnya.
Pihak Kelurahan Pajalesang sendiri sangat mendukung dengan adanya kegiatan dari Petugas KB ini dengan harapan masyarakat bisa menyambut baik kedatangannya.
Untuk saat ini di Kelurahan Pajalesang, pengguna Alat Kontrasepsi (Alkon) jangka pendek jenis kondom berjumlah 13 orang, suntik 219 orang, dan pil sebanyak 53 orang.
Sedangkan pengguna Alkon dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) jenis MOW sebanyak 39 orang, MOP 1 orang, IUD 27 orang, dan Implan sebanyak 27 orang.(*)
Komentar