TERASKATA.com, PALOPO – Walikota Polopo, HM Judas Amir mengikuti pertemuan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademi 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 secara virtual di rumah jabatan walikota Kota Palopo, Jumat (20/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Judas Amir didampingi didampingi sejumlah pejabat teras Pemkot Palopo, seperti Sekertaris Daerah, Asisten I, Asisten II, Asisten III, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PU, serta Kapala bagian Protokol dan Komunikasi Kota Palopo.
Deputi Menteri Bidang Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono memimpin pertemuan itu.
Dalam arahannya, Agus menyampaikan selama kurang lebih 8 bulan terakhir, Indonesia telah berjuang menghadapi pandemi covid-19. Pandemi ini tidak hanya berdampak di bidang kesehatan tetapi juga berdampak bidang pendidikan secara signifikan.
Kondisi geografis, sosial, ekonomi yang beragam menerapkan pembelajaran jarak jauh memiliki tantangan tersendiri bagi setiap daerah. Daerah dengan kondisi yang memadai dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara virtual melalui video conference atau melalui media sosial.
Namun hal ini juga sangat sulit dilakukan untuk daerah yang memiliki kondisi yang tidak memadai.
“Namun, sudah disiasati oleh satuan pendidikan untuk melakukan inovasi pembelajaran jarak jauh yang dapat dijangkau oleh seluruh peserta didik, baik itu melalui TVRI, radio,” ungkapnya.
Agus Sartono, juga mengatakan bahwa pemerintah menyadari kebijakan pembelajaran di rumah merupakan keputusan yang sulit, tetapi harus diambil akibat adanya pandemi covid-19 ini.
Sementara itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa walaupun pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning sudah diperbolehkan, masih banyak satuan pendidikan yang tetap belajar dari rumah (BDR).
“Akan tetapi, semakin lama pembelajaran tatap muka tidak terjadi, semakin besar dampak negatif pada anak, seperti ancaman putus sekolah, kendala tumbuh kembang serta tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga,” katanya. (rls/*)
Komentar