TERASKATA.COM, JAKARTA – Sebuah riset yang baru-baru ini dirilis menampakkan bagaimana mindset mahasiswa di Indonesia. Ternya8ta, mayoritas mahasiswa hanya ingin menjadi bawahan.
Hal ini menjadi kekhawatiran di masa depan, sebab lapangan kerja makin susah. Sementara, dari hasil riset itu juga diketahui jika mahasiswa yang bercita-cita ingin jadi bos sangat sedikit.
Riset itu sendiri disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia baru-baru ini. Dia mengungkapkan berdasarkan hasil riset sebanyak 83% mahasiswa ingin menjadi karyawan atau bawahan. Sedangkan, hanya 4% yang tertarik menjadi wirausaha atau menjadi bos.
Ia pun mempertanyakan masa depan lapangan pekerjaan yang ada nantinya. Sebab, tak banyak mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha untuk membuka lapangan pekerjaan.
“83% mahasiswa ingin menjadi karyawan, 4% jadi wirausaha. Sisanya memilih bekerja di LSM dan pekerjaan lainnya. Yang menjadi pertanyaan bagaimana mendorong mahasiswa membuka lapangan pekerjaan?” papar Bahlil dalam pertemuan forum rektor seluruh Indonesia, akhir Juli 2021 baru-baru ini.
Lebih lanjut, Bahlil menekankan agar perguruan tinggi bisa mengubah pola pikir mahasiswa yang ingin menjadi karyawan untuk menjadi pengusaha. Salah satu caranya adalah membuka jurusan sesuai kebutuhan industri.
“Jadi kita harus mengubah dari karyawan jadi pengusaha. Pengusaha by design yang mengutamakan peran perguruan tinggi. Harus membuka jurusan-jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” ujar Bahlil.
Hal tersebut didasarkan dari masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, utamanya untuk lulusan SMA dan SMK. Ia berharap agar lulusan universitas dapat mengurangi angka pengangguran untuk siswa lulusan SMA dan SMK.
“Dapat dilakukan dengan Kampus Merdeka untuk masuk industri akan membuat MOU nanti kampus mana saja yang masuk langsung konek saja. Jadi hanya mahasiswa yang magang dosen pun juga harus diikutkan,” terang Bahlil.
“Kita akan buat sama perangkatnya. Dalam rangka proteksi afirmatif dengan UU cipta kerja seluruh investasi yang masuk ke Indonesia wajib bergandengan dengan UMKM,” ujarnya dilansir detikcom. (ams)
Komentar