Yahya M. Umar, Pelatih Muda Sepak Bola dari Daratan Gane Halmahera
TERASKATA.COM, HALSEL – Memaknai pelatih sepakbola sebagai salah satu indikator keberhasilan seorang pemain dalam meraih prestasi adalah suatu keniscayaan. Hampir mustahil ada pemain sepakbola profesional yang di usia mudanya tidak mendapat sentuhan dingin dari tangan seorang pelatih. Seorang atlet hebat berawal dari pelatih yang hebat pula. Begitu prestasi sepakbola yang hebat, berawal dari para pelatih yang hebat pula.
Melihat permasalahan pembinaan sepakbola usia dini, menjadi salah satu variabel berbagai faktor penyebab tersumbatnya prestasi. Membicarakan pembinaan usia dini, tentu tidak bisa lepas dari membicarakan sosok seorang pelatih (coach).
Di Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara, telah hadir seorang pelatih muda berbakat. Meski baru dalam menimbah ilmu tentang pengetahuan kepelatihan sepak bola, Ia adalah pelaku lama dalam tiap event sepak bola yang ada di Halsel Maluku Utara (Malut)
Yahya M. Umar, pria kelahiran tanah lima negeri 12 Oktober 1985 Kecamatan Gane Barat Saketa, adalah orang lama dalam sepak bola di Halsel dengan tampilan yang baru. Tahun 2012 menjadi tahun debut pertama seorang Yahya dalam mengasah kemampuan menjadi juru taktik tim sepak bola. Kala itu, Ia adalah asisten pelatih Persatuan Sepak Bola Indonesia Halmahera Selatan (Persihalsel) yang di tukangi Safrudin Rasyid sebagai pelatih kepala.
Dalam debutnya bersama coach Safrudin Rasyid, Yahya M. Umar terlibat langsung dalam Friendly match Persihalsel kontra Timnas U-17 yang saat itu dihuni Evan Dimas dan Ilham Armayin di stadion Gelora Kie Raha Ternate.
Ahy, demikian Yahya M. Umar di sapa. Dalam manapaki karir, dirinya tercatat dalam prestasi sepak bola di Halsel. Selain ikut terlibat menukangi Persihalsel di gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah yang menoreh medali emas di tahun 2014, sederet prestasi lainnya yakni pernah menjadi pelatih kepala di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di tahun 2017.
Bermodal sebagai seorang pesepak bola nampaknya tak cukup bagi seorang Ahy. Syarat untuk melatih klub sepak bola tentu harus didasari dengan sertifikat pelatih. Di tahun 2020, Ahy akhirnya mendapatkan lisensi D. Dengan modal itu, Ahy akhirnya mendirikan sebuah Sekolah Sepak Bola di desa kelahirannya yang diberi nama SSB Saketa Putera (SSB SP).
Tidak cukup sampai disitu, Ahy yang di gadang-gadang sebagai pelatih muda berbakat Halsel, kini telah mengantongi lisensi C AFC setelah Ia mengikuti kursus pelatih di bawah instruktur pelatih Marwal Iskandar.
Kepada Teraskata.com Ahy menitip pesan bagi keberlangsungan dan kemajuan sepak bola daerah khususnya di Halsel.
“Sepakbola di Halsel harus ada dukungan serius dari pemerintah maupun swasta. Asosiasi Kabupaten tentu punya peran penting dalam pengembangan kompetisi berjenjang di seluruh tingkatan usia untuk menghasilkan bibit muda potensial yang nantinya memperkuat Persihalsel di Liga 3 Piala Soeratin dan multi event seperti POPDA, PORPROV dan lainnya” Jelasn Ahy
Ahy berharap, pembinaan pemain muda tidak sebatas menunggu momen. Di mana bakat potensial yang ada di Halsel dan Maluku Utara telah banyak tersalur, dan berhasil menginjakan kaki di kasta sepak bola tertinggi tanah air. Bahkan, sekelas pemain berlebel Timnas.
“Banyak pemain dari Halsel dan Maluku Utara yang sudah bermain di liga 1, Bahkan di Timnas Indonesia. Ini jadi alasan kita tidak harus menunggu momen, tapi sejatinya pelatih dan para pelaku sepak bola harus secara kontinyu mengolah pikir untuk sepak bola Halsel yang lebih keren” pintanya. (Red)
Tinggalkan Balasan