CATATAN: New Normal di Belanda

Oleh: Achmad Sulfikar

Per 1 Juni aktifitas peribadatan di masjid dan gereja mulai boleh dilakukan. Per 1 September aktifitas seks komersil dan café penyedia cannabis mulai beroperasi.

Pemerintah Belanda telah mengumumkan tahap relaksasi untuk warga terkait corona virus. Kendati sebelumnya lockdown ketat tidak pernah dilakukan tetapi warga cukup patuh terhadap protokol-protokol standar yang ditetapkan oleh pemerintah selama lebih dari tiga bulan terakhir ini.

Organisasi masjid Belanda mulai membuka masjid bagi warga yang ingin beribadah dengan menerapkan protokol tertentu. Salah satunya dengan menutup toilet dan tempat wudhu. Saat berkunjung ke masjid warga diminta dalam keadaan telah berwudhu, memakai masker dan sarung tangan plastik atau karet.

Sebagaimana di area publik lainnya, benda-benda seperti bel pintu, pegangan tangga, dan rak sepatu wajib dibersihkan lebih sering dari sebelumnya. Warga berusia di atas 65 tahun diminta beribadah di rumah. Perayaan yang biasa dilakukan di masjid untuk saat ini ditiadakan, warga disarankan untuk melakukannya di rumah masing-masing.

Kehidupan normal di Belanda dijalankan dalam empat tahap.Tahap pertama sudah berlangsung sejak pelajar setingkat SD mulai masuk sekolah tiga minggu yang lalu dengan protokol yang telah ditentukan. Pihak sekolah menetapkan jalur antrian masuk dan pulang untuk tiap kelas. Jalur tersebut diberi warna yang berbeda sebagai penanda bagi murid-murid.

Akses masuk ke sekolah dibuka sebanyak empat pintu sesuai posisi kelas. Di tiap pintu kelas tersedia hand sanitizer dalam ukuran “raksasa”. Di dalam kelas terdapat AC yang dimodifikasi untuk menyemprotkan semacam cairan pembersih ruangan. Guru-guru “senior” untuk sementara tidak mengajar, digantikan dengan asisten yang lebih muda. Meskipun pada tahap pertama ini beberapa fasilitas sudah dibuka termasuk, olahraga di luar ruangan mulai berlaku, perpustakaan, dan kolam renang, semuanya tetap dalam protokol yang ketat.

Per 1 Juni normal baru memasuki tahap kedua yang berlaku untuk semua kalangan dengan beberapa pembatasan. Restoran, café, bar, bioskop, dan pertunjukan seni budaya lainnya hanya boleh diisi paling banyak 30 orang. Museum juga kembali dibuka. Masker wajah non medis wajib digunakan dalam transportasi publik. Masih di tahap pertama, per 15 Juni sekolah setingkat SMP dan Perguruan Tinggi mulai terbuka untuk ujian dan praktikum.

Selanjutnya, normal baru tahap ketiga yang akan dimulai pada 1 Juli akan mengalami pelonggaran secara cukup siginifikan di mana jumlah orang yang berkumpul dalam sebuah ruangan menjadi maksimal 100 orang. Pada tahap ketiga ini toilet umum seperti di taman dan area berkemah masih ditutup.

Akhirnya, tahap keempat pada 1 september semua olahraga termasuk pertandingan kompetisi sepakbola profesional mulai berjalan. Sauna, aktifitas seks komersil, kasino, klub, dan café penyedia cannabis mulai beroperasi.

Keempat tahapan tersebut akan menentukan kebijakan pemerintah Belanda selanjutnya tentang bagaimana kehidupan normal yang baru nanti akan diberlakukan. Dalam setiap kebijakan pemerintah terkait pandemik, mereka menekankan bahwa pencabutan berbagai pembatasan dan modifikasi terhadap protokol yang ada bergantung pada kepatuhan warga dalam mengikuti aturan-aturan tersebut.

Bagaimana dengan kebijakan di negeri kita tercinta Indonesia? (*)

(*/Penulis adalah Mahasiswa Program Doktor Vrije Universiteit Amsterdam)

Komentar