Oleh Bahtiar Manadjeng (Founder Banua To Ciung)
SORE kemarin, kami jalan-jalan ke desa Pincara Kecamatan Masamba Kab. Luwu Utara. Desa kaya akan potensi AGROFARM, lahan yang luas dan subur adalah salah satu keunggulan kampung ini.
Pemandangan hijau, hamparan semak belukar diatas bukit dengan tanah yang subur seolah menjadi permadani menghiasi permukaan bumi desa tersebut. Jarak begitu dekat dengan ibukota Kabupaten, desa ini mesti bertumbuh menjadi penyangga pangan berbagai komoditi.
Karunia Tuhan YME ini wajib kita syukuri dengan memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia. Disebuah jalan tani yang belum berbatu, kami bertemu beberapa Petani. Dialog kecilpun terjadi, sebuah gambaran sederhana terekam melalui harapan seorang petani.
“Lahan yang luas belum dapat kami memanfaatkan dengan baik, kedepan kami dapat mengolahnya. Itulah harapan kami. Tapi kami memiliki banyak keterbatasan. Kami kekurangan modal, miskin pengetahuan cara bercocok tanam & tidak tahu bagaimana cara mengolah hasil panen kami & tentu akses pemasaran sangat terbatas. Kami berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk mengolah potensi menjadi lebih produktif”.
Itulah mimpi salah satu warga yang kami temui & bisa jadi menjadi harapan sebahagian besar masyarakat tani di Luwu Utara yang populasinya lebih dari 80% dari total masyarakat Kabupaten Luwu Utara.
MELEK AGRIBISNIS
Problem pertanian saat ini masih terjadi dimana-mana, dari hulu hingga hilir termasuk pada 2 aspek subsektor pendukung, infrastruktur & suprastruktur. Dari subsektor Input Pertanian sampai subsektor Pemasaran masih melilit para pelaku agribinis. Petani Indonesia masih sangat rendah “Melek Agribisnis” nya. Peningkatan SDM adalah sebuah jawaban dan kebutuhan mendasar.
PETANI PENGUSAHA
Potensi AGROFARM seperti pertanian & perkebunan multi komoditi, peternakan rakyat & perikanan darat menjadi peluang besar untuk dikelolah dengan pendekatan baru, pendekatan entrepreneur. Selain petani, kaum muda milenial harus diajak terlibat langsung dalam sektor AGROFARM ini.
Peluang usaha dari sub-sektor input teknologi, budidaya, pengolahan hasil panen sampai pemasaran terbuka lebar. Mindset & spirit entrepreneur untuk mendorong lahirnya Petani Pengusaha dari kalangan petani dan kaum muda milenial adalah syarat wajib.
BANUA TO CIUNG
Kerja-kerja kecil kedepan akan kita lakukan bersama melalui Banua To Ciung. Banua To Ciung lahir sebagai keinginan kuat untuk dapat berkonstribusi dalam melahirkan kaum entrepreneur, petani dan kaum muda milenial harus menjadi pengusaha di Luwu Utara. Pengusaha pertanian, petani pengusaha!
Banua To Ciung merupakan rumah komunitas dalam rangka peningkatan kapasitas pribadi ataupun kelompok dalam berbagai aspek kehidupan. Banua To Ciung digagas dan didirikan dengan latar belakang pemikiran yakni hadir sebagai pemberi solusi dan wadah bertukar pikiran terkait segala macam tantangan kaum muda milenial dan masyarakat Luwu Utara pada umumnya
Banua To Ciung diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sederhana, secara simultan dapat mempengaruhi kehidupan kita, baik dalam aspek ekonomi dan aspek lainnya. Output akhir yang diharapkan ialah memberi pengaruh berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dan meluas.
SEJAHTERA MANDIRI
Masyarakat Sejahtera_Mandiri dapat kita wujudkan hanya dengan cara saling membantu dan bergotong royong, itulah prinsip elaborasi dan kolaborasi untuk tumbuh bersama.
Banua To Ciung akan mendorong beberapa program kerja pelatihan dan peningkatan kapasitas petani & kaum muda milenial dalam memanfaatkan potensi AGROFARM, pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi siswa sekolah untuk menghadapi ujian akhir, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan dalam rangka peningkatan kesehatan dan harapan hidup masyarakat, serta program-program lainnya yang akan disusun bersama sesuai kebutuhan dan usulan masyarakat.
Harapan akhir dapat mewujudkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Luwu Utara semakin membaik, (1)standar hidup yang layak, (2)pengetahuan, angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah dan (3)umur panjang & hidup sehat melalui angka harapan hidup adalah angka-angka yang dapat dievaluasi untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu wilayah.
Kehidupan masyarakat yang Sejahtera Mandiri dengan pencapaian Kedaulatan Pangan adalah harapan besar bersama dimasa yang akan datang untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Luwu Utara, Sejahtera Mandiri, Yang Berdaulat atas Pangan. (*)
Komentar