OLEH: Haeril Al Fajri
(Direktur Macca Indonesia-MIND, Inspirator Nasional Dari Tana Luwu)
Musyawarah Nasional Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR)Bersama Kerukunan Keluarga Tana Luwu (KKTL) yang dilaksanakan di Makassar tanggal 20 s/d 21 November 2021 merupakan sebuah momentum terbaik menyatukan semangat, ide dan gagasan para Wija To Luwu.
Paguyuban Wija To Luwu KKLR dan KKTL yang akan bersatu dalam momentum Munas meneguhkan kembalinya pada falsafah leluhur ‘mabulo sibatang’ hal tersebut diharapkan akan menjadi rumah besar untuk menyalurkan dan merealisasikan spirit, ide dan gagasan Wija To Luwu yang berada diberbagai daerah baik dalam maupun luar negeri.
Luwu Raya atau Tana Luwu yang terdiri dari satu kota dan tiga kabupaten yakni Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. walaupun secara administarif dan pemerintahan terpisah, tapi merupakan satu kesatuan wilayah, sejarah dan budaya yang memiliki hubungan tidak terpisahkan dibawa satu simbol Kedatuan Luwu.
Tidak ada yang memungkiri kebesaran sejarah dan peran Tana Luwu di negeri ini tapi hal tersebut hanya menjadi romantisme sejarah yang diceritakan dimana-mana mulai dari diskusi warung kopi hingga forum Internasional.
Sehingga meleburnya KKLR-KKTL menjadi satu wadah besar apa pun namanya kelak atau apa pun istilah yang kita akan gunakan dalam menyebutkan satu kesatuan wilayah di jazirah ‘wanua mapatuo na ewai elana’ tersebut, diharapkan bertransformasi menjadi lokomotif kemajuan sumber daya dan daerah Luwu Raya.
Organisasi kerukunan Wija To Luwu ini harus berperan aktif dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia Wija To Luwu baik secara lokal, regional, nasional bahkan global.
Cita-cita besar terbentuknya Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya adalah salah satu tantangan eksistensi organinasi kerukunan ini. Sehingga isu strategis tersebut tidak hanya menjadi bualan di momentum politik lalu terabaikan setelahnya.
Organisasi besar ini harus menjadi bagian dalam setiap perumusan kebijakan-kebijakan strategis lokal, regional, nasional bahkan global sehingga diperlukan analisis mendalam untuk menentukan arah dan peran organisasi yang dibentuk oleh para Tokoh terbaik Tana Luwu ini.
Kita semua menunggu semangat, ide dan gagasan terbaik yang lahir dari forum Musyawarah Nasional ini dan pembuktian paling dekat adalah peringatan Hari Perjuangan Rakyat Luwu (HPRL) tahun 2022 yang dilaksanakan di Kota Palopo.(*)
Komentar