TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

OPINI: Palopo Nol Covid 19

admin |
Samsul Alam

Oleh: Samsul Alam (Pemerhati Sosial)

SUATU yang sungguh menggembirakan, sebagai daerah yang telah menjadi kota tujuan dengan tingkat interaksi masyarakat yang cukup tinggi terutama pada sebagian yang berprofesi sebagai pengusaha maupun pedagang, sudah tiga bulan Indonesia waspada C19, meskipun 3 warganya pernah dinyatakan positif tapi pada akhirnya semua dinyatakan sembuh.

Salah satu pasien yang dinyatakan positif meskipun sempat mengalami kontak dengan lingkungan keluarganya, namun sampai hari ini semua kontak yang bersangkutan, yang berdomisili di Palopo dinyatakan negatif.

Alhamdulillah, tidak terjadi transmisi lokal, suatu kenyataan yang mungkin membuat kita semua merasa lega. Namun demikian banyak yang tetap berpendapat bahwa tiadanya kasus (kembali nol) di Kota Palopo karena tidak dilakukannya rapid test secara massal atau mengambil sampel untuk bisa mengetahui ada tidaknya orang yang terinfeksi C19 di Kota Palopo.

Namun pendapat ini juga bisa dijawab dengan suatu asumsi bahwa jika di Palopo ada warga yang terinfeksi C19 setidaknya orang bersangkutan akan berhadapan dengan dua kemungkinan, pertama, jika ada yang terinfeksi C19 dan orang yang bersangkutan memiliki penyakit bawaan maka kemungkinannya adalah dia akan menjadi sakit dan dengan itu keluarganya akan melaporkannya atau membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Jika yang bersangkutan positif C19 berarti potensi transmisi lokal akan terjadi, jika itu yang terjadi maka kemungkinan akan ada ledakan kasus di Palopo karena sebelumnya tidak pernah dilakukan tracing semua yang memiliki riwayat kontak dengan pasien yang dinyatakan positif.

Tiga bulan (90 hari) sudah kita melewati waspada C19 sedangkan masa inkubasi berjarak 14 hari, itu artinya sudah 6 episode masa inkubasi yang telah dilewati, Alhamdulillah, Palopo masih aman.

Kedua, jika ada orang palopo yang terinfeksi namun tidak memunculkan gejala² seperti layaknya penderita Covid 19 berarti yang bersangkutan bisa sembuh sendiri yang mungkin disebabkan karena daya tahan tubuhnya kuat (imunitas tubuh), meskipun demikian, diasumsikan sejak yang bersangkutan positif terinfeksi C19 tentu berinteraksi dengan orang lain, dari kontak itu akan terjadi rangkaian kontak dengan orang lain ke orang lain, itu artinya potensi penyebaran sangat berpeluang terjadi, namun Alhamdulillah, Kota Palopo tetap nol pasien.

Sembari mengucap rasa syukur atas perlindungan dari Allah SWT yang telah melindungi warga Palopo dari musibah ini dan sekaligus mengapresiasi langkah² yang dilakukan oleh Pemkot Palopo bersama jajarannya yang dengan penuh dedikasi menjalankan tugas-tugas konstitusionalnya melindungi warganya dari wabah C19, warga tetap diminta mengikuti protokol yang telah ditetapkan pemerintah ketika melakukan aktifitas dimanapun berada, jauhkan diri dari sikap jumawa apalagi sampai takabbur, teruslah memohon perlindungan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa pemilik semesta Raya, tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa kehendakNya.

“Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal. At-Taubah ayat 51 (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini