OPINI: PLUS MINUS SYSTEM BAGI HASIL

OLEH: Muzayyanah Jabani (Mahasiswa Doktor Ekonomi Syariah UIN Alauddin Makassar/Ketua Prodi Manajemen Syariah IAIN Palopo)

Munculnya ekonomi Islam sebagai salah satu system ekonomi yang baru melengkapi khasanah system ekonomi yang ada, yang kemudian mengiringi lahirnya lembaga lembaga keuangan yang bernafaskan syariah. 

Jika kembali melihat sejarah perekonomian berabad abad yang lalu system ekonomi Islam sesungguhnya bukanlah system ekonomi yang baru, system ini telah digunakan pada zaman Rasulullah kemudian menurun ke sahabat sampai kepada era klasik yang kemudian memunculkan pemikir pemikir baru system ekonomi Islam.

Namun kemudian system ini tergeser seiring munculnya system ekonomi yang diciptakan oleh bangsa barat. Muncul lah system ekonomi kapitalis, sosialis dan lain lain, yang kesemuanya itu mempunyai aturan dan tata kelola yang berbeda.

System ekonomi islam kemudian menggandeng kemunculan lembaga keuangan syariah dengan mengandalkan system bagi hasil sebagai salah satu system yang akan menyaingi system interest atau bunga pada lembaga keuangan konvensional. System bagi hasil adalah system yang menjadi ciri dari keuangan syariah atau lebih dikenal dengan akad mudharabah pada perbankan syariah. Bagi hasil selain sebagai sebuah kesepakatan dagang, juga merupakan sistem yang dijalankan bank syariah. 

Sebenarnya keduanya hampir sama karena ada kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih untuk membagikan hasil usahanya. Juga diartikan sebagai sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Sistem ini dalam perbankan syariah dikenal dengan system musyarakah dan mudharabah. 

System yang ditawarkan oleh keduanya adalah   bagaimana pemilik modal memberikan bantuan dana berupa modal kepada pengelola dana. Jika system musyarakah lazim dikenal sebagai perjanjian bagi hasil dalam bisnis, di mana ada beberapa orang menyetorkan modal untuk menjalankan usaha, berbeda dengan mudharabah yang memberikan modal dari satu investor kepada seorang pengelola usaha.