TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Peran Pers dalam Menjaga Stabilitas Demokrasi

admin |
Ikhlas Wahyu.

Melemahnya pers akibat dari semakin mudahnya orang menjadi wartawan tanpa mengetahui kewajibannya dan pemahaman kerja-kerja jurnalistik, hal itu dibuktikan menjamur orang yang mengaku sebagai wartawan yang tidak bekerja pada perusahaan pers sah dalam pendataan dewan pers.

Dengan tidak aktifnya dewan pers, ini menjadi reduksi tingkat kepercayaan publik terkait produk jurnalistik melemah. “kalau kita berbicara stabilitas demokrasi, Negara harus tegas menertibkan jurnalis dan perusahaan pers dan negara harus memikirkan keberlangsungan pers,” Ketua SMSI kota Palopo, Wahyudi Yunus.

Dalam menjaga keberlangsungan pers negara harus menjamin nasib profesi wartawan dan perusahan pers agar tidak lagi memiliki ketergantungan kepada para cukong, elit politik lokal maupun nasional serta para pengusaha yang memiliki kepentingan besar.

Secara umum, peran pers bagi negara demokrasi adalah menjamin proses akuntabilitas publik dapat berjalan dengan lancar. Dalam negara demokrasi, peran pers dibutuhkan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) oleh penyelenggara kekuasaan negara.

Karena memiliki tugas untuk mengawasi kinerja pemerintah, maka pers haruslah independen. Pers bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun, termasuk pengaruh kekuasaan pemilik media.

Pers nasional merupakan alat perjuangan bangsa Indonesia yang sudah sejak lahirnya menjadi sumber informasi yang inspiratif untuk membangun. Aset pers nasional juga menjadi bagian kekuatan bangsa yang apabila tidak dirawat akan mencelakakan bangsa.

Alat perjuangan Pers Indonesia seperti halnya pers di berbagai negara, memiliki nilai-nilai idealisme yang tidak dapat dilepaskan dari lahirnya pers itu sendiri.

Pers nasional memiliki nilai-nilai ideal sejak muncul di Indonesia, bahkan sejak sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah alat perjuangan untuk memajukan bangsa. Jauh menjelang kemerdekaan, Bapak Bangsa Soekarno menggunakan pendapat dan opini bahkan analisisnya sebagai bahan bakar perjuangan memerdekakan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini