Surat Terbuka dari Masyarakat Malangke kepada Kalaksa BPBD Luwu Utara

Semoga Bapak sehat selalu, Kita semua dalam kondisi berduka.

Penulis : Haeril Al Fajri

Tabe’. Saya membaca di media pernyataan Bapak secara utuh menanggapi beberapa keluhan yang ramai diperbincangkan netizen tentang distribusi logistik. Tabe’, menurut saya sangatlah absurd.

Pertama, masyarakat tidaklah mungkin datang ke posko induk meminta logistik jika sudah dilakukan distribusi logistik yang merata dan tepat sasaran, Bapak seharusnya bersyukur jika ada masyarakat yang inisiatif datang ke posko meminta logistik. 

Tiga hari ini, kami menerima ratusan WA dan telepon menyampaikan keluhan-keluhan dan kebutuhan, alhamdulillah relawan kami yang jumlahnya tidak seberapa, tidak kenal lelah bergerak cepat merespon, logistik diambil dari mana saja tidak jadi soal, dan tidak ada donatur yang mempersoalkan. 

Khusus untuk wilayah yang terdampak banjir semua warga yang mengungsi atau tidak mengungsi diberi logistik, karena aktifitas lumpuh total, yang tidak mengungsi pun sudah kekurangan logistik.

Kedua, pertanggungjawaban publik apa yang bapak maksud? Kami sampaikan kepada Bapak bahwa logistik yang masuk ke Luwu Utara mengantri berjam-jam hingga subuh hari dari berbagai daerah dan itu didapatkan dari jalan-jalan raya, dari rumah-rumah, dari empati masyarakat yang begitu tinggi terhadap Luwu Utara, mereka tidak menuntut pertangungjawaban apa-apa, mereka semua ikhlas dan tulus agar masyarakat tidak ada yang kelaparan, tidak ada yang kedinginan, tidak ada tangis bayi karena tidak makan dan minum susu, tidak ada mayat yang tidak dibungkus kafan. 

Habiskan logistik di posko-posko penampungan, disitribusi ke daerah-daerah terisolir, jangkau masyarakat yang menyelamatkan diri di berbagai tempat. 

Yakinlah hari ini logistik habis di posko penampungan besok akan penuh kembali. Luwu Utara tidak akan kita biarkan kelaparan!

Saran saya kepada BPBD Luwu Utara:

Pertama, buat dua posko pendataan relawan di dua pintu masuk Luwu Utara (Selatan & Timur) data relawan berdasarkan keahlian dan tempatkan mereka secara merata di semua titik terdampak banjir di enam Kecamatan. BPBD harus memiliki data ini.

Kedua, Buat dua posko pendataan logistik di dua pintu masuk Luwu Utara (Selatan & Timur) arahkan distribusi langsung ke posko-posko penampungan dan dapur umum di semua titik terdampak banjir di enam Kecamatan. Sehingga distribusi dapat cepat merata, daerah yang terisolir buatkan posko yang lebih dekat diakses. Posko induk jadikan sebagai pusat data.

Ketiga, Sebaiknya BPBD,  Pemerintah, TNI/Polri, dan Relawan Ahli rescue fokus pada pencarian korban, perbaikan infrastruktur, dan pemukiman sementara untuk semua pengungsi, Logistik biarkan relawan yang distribusi.

Insya Allah, kegaduhan masalah distribusi logistik tidak ada lagi besok!

Mohon, maaf telah mengganggu waktu lelah Bapak. Kita sama-sama lelah.

Insya Allah segala yang Bapak lakukan akan bernilai pahala.

Tulisan ini hanya bermaksud membangun sinergitas dan sumbang saran. Perjuangan kemanusiaan ini masih panjang.

Jika Bapak berkenan kami siap membantu untuk pendataan di dua pintu masuk Luwu Utara. Kita sama-sama doakan Luwu Utara kuat untuk bangkit. Salam hormat saya.(*)

Komentar