TERASKATA, Luwu – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Amang Usman, resmi dilantik sebagai Ketua PGRI Kabupaten Luwu, periode 2020-2025, setelah melalui Konferensi PGRI.
Pengukuhan dan Pelantikan Ketua dan Pengurus PGRI Luwu dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Luwu, Kelurahan Pammanu, Belopa Utara, Luwu, Sabtu (15/2/2020).
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PGRI Sulsel, Prof Dr Hasnawi Haris MHum, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, Tenga Ahli Bupati, Arsalampatah, para Pengurus PGRI Sulsel, dan Pengurus PGRI Luwu.
Usai pengukuhan, Ketua PGRI Sulsel, Prof Dr Hasnawi Haris, menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada para pengurus PGRI Luwu masa bakti 2020-2025. Ia mengatakan ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena dari seluruh konferensi kabupaten di Sulsel, baru kali ini pengukuhan dan penutupan dilaksanakan di rumah jabatan Bupati.
“Ini mengisyaratkan bahwa ada makna simbolik ada penghargaan tersendiri kepada pengurus baik sudah melaksanakan masa bakti periode sebelumnya maupun masa bakti 2020 2025,” ungkapnya.
“Kita tahu persis Bapak Bupati Sebagai kader militan PGRI tentu akan mengawal kita semua. Tidak hanya PGRI Kabupaten Luwu tetapi juga PGRI sulsel, kita Bapak Bupati untuk memberikan perhatian dan konstribusinya yang luar biasa kepada dunia Pendidikan,” sambungnya.
Prof Dr Hasnawi, yang juga Guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM), mengatakan sesungguhnya yang terpilih jadi Ketua PGRI itu sudah tercatat di Lauful Mahfudz. Artinya apa, bapak atau ibu menjalani takdir, hanya kebetulan takdir itu tidak ada yang tahu.
“Kita berharap keberadaan pengurus PGRI masa bakti 2020 2025, tentu akan bersinergi dengan seluruh Stack holder pendidikan, akan bersama dan menjadi mitra seluruh komponen komunitas pendidikan, dan yang paling utama akan menjadi penopang utama dalam membantu Pemkab Luwu untk menagregasi atau mempercepat peningkatan kualitas pendidikan,” harapnya.
Ia menambahka selama ini Bupati memberikan perhatian serius bahkan super serius terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Dimana ada banyak harapan, dan ada banyak kepentingan yang tentu berda di pundak bapak ibu sekalian sebgai pengurus PGRI Luwu harapan dan kepentingan ini wujudnya peningkatan kualitas pendidikan.
“Sebagai organisasi perjuangan saya tidak meragukan kapabilitas dan kapasitas Ketua umum terpilih beserta seluruh jajaranya untuk mengawal seluruh perjuangan-perjuangan yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan teman-teman guru,” tambahnya.
“Saya juga tidak meragukan kapasitas kapabilitas seluruh pengurus untuk menjadikan organisasi ini menjadi organisasi profesi yang menjaga marwahnya. Sebagai organisasi yang benar-benar mandiri yang diharapkan membuat teman-teman guru merasa nyaman, sekaligus merasa senang begabung di PGRI Luwu,” terangnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Luwu, Basmin Mattayang, meminta melalui organisasi PGRI ini untuk mengembalikan marwah guru, dan mengembalikan citra dan nama baik guru.
“Saya minta kepada Ketua PGRI yang terpilih, saya pikir yang terpilih sudah sangat tepat sekali. Laksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya, sekali lagi kembalikan harkat dan martabat guru,” tutur Basmin.
Basmin menjelaskan pendidikan di Kabupaten Luwu sangat terpuruk di anatara Kabupaten di Sulsel, pendidikan Luwu berada pada rengking paling bawah selama 10 tahun terakhir. Itu yang perlu dipahami.
“Pada waktu saya Bupati dulu, lima tahun berturut-turut rangking paling atas. Kenapa, karena saya memberikan perhatian khusus kepada pendidikan. Saya diprotes orang saya terima surat dari KASN kenapa guru diangkat jadi Camat, kemarin saya lakukan mutasi ada dua guru saya angkat jadi camat bahkan tiga,” tuturnya.
“Ada juga guru saya angkat jadi kabid, surat KASN, saya jawab pak ini otonomi daerah yang tahu kualitasnya itu orang adalah saya. Guru itu apa saja yang diberikan pasti ia bisa kerjakan,” jelasnya.
Ia juga memberikan contoh perumpamaan dalam dirinya. Dirinya (Bupati) saat ini golongan 3D, eselon 3 B, ditunjuk Gubernur jadi Bupati, dan ternyata pada waktu itu saya Bupati yang sukses membawah misi pemerintahan dan mendapat penghargaan dari bapak Presiden.
“Jadi semua tugas yang berikan kepada guru itu bisa dilakukan. Jangankan camat, Bupati saja bisa,” tegasnya.
Basmin juga mengajak seluruh pengurus PGRI untuk sama-sama memperbaiki pendidikan bulatkamln tekad. Nawaitu, dimana tujuannya memperbaiki kinerja guru-guru di desa.
“Mari kita kita sama-sama memperbaiki pendidikan, bulatkan tekad kita, nawaitu kita, jadi pengurus PGRI niat kita, tujuan kita memperbaiki kinerja guru-guru di desa, saya sudah punya konsep, semoga saya bisa menjalankan konsep ini. Saya tugaskan ketua PGRI mulai mendata sekolah terpencil dan guru honorernya,” tandasnya. (*)
Komentar