Masih Banyak PR di Sektor Pendidikan Indonesia

TERASKATA.id, Jakarta – Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sesuai dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke-74 tahun, Indonesia masih memiliki banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera dituntaskan.

Demikian diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa seperti dikutip pada laman resmi DPR RI. Ia mengatakan, Kemerdekaan Indonesia yang telah menginjak usia ke-74 tahun, menjadi momentum penguatan SDM Indonesia.

”Rata-rata lama pendidikan dasar kita masih 8 sampai 9 tahun. Itu artinya mereka tidak lulus SMP. Kalau kita masih melalaikan hal seperti ini, bagaimana anak Indonesia bersaing dengan bangsa lain,” kritik Ledia.

Olehnya itu Pemerintah harus membuat pijakan yang kuat sebelum melakukan lompatan lompatan jauh dalam menjadikan Indonesia maju melalui penguatan SDM.

”Menurut saya, setiap lompatan jauh harus punya pijakan. Pijakannya adalah kesiapan SDM dari dasar. Karenannya harus lebih serius untuk penyediaan sarana prasarana, aksesibilitas dalam pendidikan, tingkatkan kualitas guru, dan distribusi guru,” ungkapnya.

Selain itu, legislator F-PKS ini juga berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kaum marjinal dan disabilitas.

”Perlu diingat SDM unggul bukan hanya mereka lulusan S1, S2 dan seterusnya. Tapi mereka (kaum marjinal dan disabilitas) juga harus terus menerus kita perhatikan. Baik dari aksesnya maupun dari peraturan turunan dari Undang-Undang Penyandang Disabilitas yang belum juga dibuat,” tutupnya

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam Sidang Bersama DPD RI-DPR RI menyampaikan soal pentingnya pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa unggul dari bangsa lain. Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul tapi cinta terhadap negara.

”Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi,” kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan seluruh elemen di Indonesia untuk serius berbenah bersama. Jika Indonesia berbenah bersama, ia yakin Indonesia akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan yang signifikan.

”Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru, maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan,” tegasnya. (*)

Komentar