‘Our Memories’ Karya Kelas Film Unanda Raih Penghargaan Film Pendek Terbaik

TERASKATA.id, Palopo – Film pendek berjudul ‘Our Memories’ karya mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo berhasil membawa pulang penghargaan film pendek terbaik pertama dari Short Movie Competition Disparekraf Palopo 2019.

Kompetisi film pendek ini digelar sejak Oktober hingga acara puncak 8 Desember 2109.

Pada kompetisi ini, 13 film karya sineas Palopo harus bersaing ketat untuk memperoleh predikat film terbaik.

Menurut ketua panitia Ridho, aspek penilaian film terdiri dari beberapa hal, seperti teknik editing dan pengambilan gambar, teknik penyutradaraan, acting pemain, tata artistic, dan kesesuaian dengan tema pariwisata.

“Kompetisi ini merupakan kompetisi film pertama yang diadakan Disparekraf Palopo, dan diharapkan menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” ungkapnya.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palopo, Ilham Hamid kepada kelas film Unanda yang diwakili oleh Restu Pratama sebagai Sutradara dan Wirawan W sebagai editor.

Film ‘Our memories’ merupakan hasil produksi krlas film Unanda digawangi produser Amiruddin Akbar Fisu yang juga merupakan pembina kelas film sekaligus dosen di Fakultas Teknik Unanda.

Film berdurasi 7 menit itu mengangkat tema tentang pariwisata Kota Palopo.

Menceritakan tentang Putri yang tinggal di Makassar menerima paket misterius dari Palopo berupa kartu memori yang berisi video kenangan bersama sahabatnya Ichand, ketika berkunjung ke Palopo.

Tokoh Putri diperankan oleh Jihan Astrid Savira, sedangkan Ichand diperankan oleh Galang.

“Ide cerita yang ditawarkan Our Memories cukup ringan namun berusaha menyentuh hati para perantau dari Palopo yang rindu kampung halamannya,” kata Amiruddin.

Sementara itu, Rektor Universitas Andi Djemma Marsus Suti menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Kelas Film Unanda yang mampu membawa harum nama kampus Unanda.

Ia mengatakan jika hal ini membuktikan bahwa Kampus Unanda yang merupakan Kampus Perjuangan Wija To Luwu tak bisa di pandang sebelah mata.

“Harapannya tidak hanya sampai di sini. Kita berharapa akan ada 2-3 film lagi yang lahir dari tangan terampil mahasiswa kita,” harapnya. (*)

Komentar