SMPN 1 PTM Perdana dengan Prokes Ketat, Ini Jadwal Pembelajarannya…

TERASKATA.COM, PALOPO – Edaran Wali Kota Palopo, HM Judas Amir yang telah memperbolehkan sekolah untuk melaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) disambut gembira, guru dan siswa-siswi SMPN 1 Palopo.

Rabu, 30 September 2021 secara resmi melaksanakan PTM perdana semenjak diberlakukannya pembelajaran online. Meski demikian, serangkaian protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat.

Kepala SMPN 1 Palopo, Suriadi Rahmat SAg MPdI setelah mendapat edaran tersebut segera mengarahkan seluruh komponen sekolah agar segera merespon surat edaran itu dengan mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada 30 September 2021 hari ini.

“Pernyataan resmi yang berupa surat edaran ini memang sudah lama kami nantikan, oleh karena adanya keprihatinan akan kondisi animo belajar beberapa peserta didik selama PJJ yang mulai berkurang yang ditandai dengan frekuensi kehadiran mereka yang mulai enggan dalam mengikuti pertemuan dengan guru-guru mapel sesuai dengan jadwal yang sudah dishare. Selain itu permintaan dari kalangan orang tua untuk segera mengirim anaknya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dikarenakan kondisi orang tua yang sudah jenuh dengan segala kerumitan yang ditimbulkan dalam mendampingi putra-putri mereka saat mengikuti PJJ serta memenuhi harapan siswa yang memang sudah merindukan untuk kembali ke sekolah,” ungkap Kepala SMP Negeri 1 Palopo ini.

Sebelumnya, pihak sekolah juga telah melakukan serangkaian persiapan yang dimulai dengan penyusunan Standar Operasional Proses (SOP) yang dilakukan melalui Musyawarah Kerja Internal Sekolah selama 3 hari 21-24 September 2021.

Kemudian dilanjutkan dengan pembenahan-pembenahan seperti menyiapkan sarana yang dibutuhkan yaitu tempat mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir (CTPS) di di depan setiap kelas dan sarana edukasi lainnya seperti spanduk yang dipasang dilingkungan sekolah serta kerja bakti pada hari Jumat, 24 September 2021 dengan membersihkan ruang-ruang kelas yang lama tidak terpakai sehingga kondisinya dipenuhi oleh debu dan kotoran hewan seperti kotoran burung dan sarang laba-laba dengan melibatkan semua komponen sekolah mulai dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan hingga petugas kebersihan yang notabene memang bertugas untuk membersihkan halaman sekolah.

Setelah menerima surat edaran, semua pihak sekolah dalam hal ini menyusun rencana pelaksanaan PTM terbatas ini dengan melakukan sosialisasi jadwal pembelajaran dan pembagian peserta didik ke dalam kelompok rombongan belajar sesuai petunjuk teknis PTM terbatas di masa Pandemi Covid-19 ini.
Untuk jadwal belajar dalam satu hari, satu kelas peserta didik akan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama dan sesi kedua.

Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kondisi peserta didik yang dalam satu kelasnya berjumlah 32 orang sehingga harus dipecah menjadi 2 rombongan belajar agar penerapan jaga jarak dapat diterapkan.

Setiap sesi peserta didik akan menerima 3 mata pelajaran dengan durasi waktu untuk 1 mata pelajaran itu kurang lebih 45 menit. Peserta didik yang masuk pada sesi 1 dan sesi 2 akan menerima mata pelajaran yang sama.

Dalam satu pekan, setiap peserta didik akan hadir selama 3 hari. Untuk peserta didik kelas 7 dan 9 melakukan PTM di hari yang sama yaitu Senin, Rabu dan Jumat, sedang peserta didik kelas 8 dihari yang lain yakni Selasa, Kamis dan Sabtu.

Disamping melakukan sosialisasi jadwal dan pembagian rombongan belajar peserta didik, pihak sekolah juga telah melakukan sosialisasi ke orang tua peserta didik melalui grup orang tua dan wali kelas mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua dan siswa sekaitan dengan proses PTM terbatas ini.

Seperti menyiapkan masker, bekal berupa makan dan minuman serta alat tulis-menulis dan semua yang sifatnya pribadi oleh karena tidak dibolehkan adanya pinjam-meminjam perlengkapan antara 1 siswa dengan siswa yang lain.

“Kami betul-betul berusaha agar dalam proses PTM ini semua siswa dan pihak sekolah senantiasa mematuhi protokol kesehatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sekolah juga sudah menyiapkan alat pengukur suhu di depan gerbang sekolah tempat kedatangan peserta didik, sabun untuk cuci tangan disetiap tempat CTPS yang ada di depan setiap kelas beserta tissue, dan juga tempat sampah untuk menampung limbah berupa masker yang sudak tidak layak pakai nantinya yang akan dibuang secara terpisah dengan sampah-sampah lainnya. (ams)

Komentar