TERASKATA.com, Palopo – Sejumlah titik di Kota Palopo, khususnya di wilayah kelurahan Salubattang terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Palopo Sabtu (17/10/20) malam kemarin.
Meski air perlahan mulai surut, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, tidak lantas meninggalkan wilayah terdampak banjir. Mereka bahkan memilih menginap di lokasi tersebut guna mengantisipasi air kembali naik, jika hujan kembali turun malam ini.
Kepala BPBD Kota Palopo Anthonius Dengen mengatakan personil TRC sore tadi sudah mendirikan tenda di wilayah Marobo, Kelurahan Salubattang. Pendirian tenda itu, selain sebagai tempat menginap personil TRC, juga sebagai lokasi pengungsian sementara jika nantinya terjadi kembali banjir terjadi.
”Personil TRC masih berada di lokasi. Mereka mendirikan tenda sebagai langkah antisipasi jika banjir kembali terjadi,” kata Anthonius kepada redaksi teraskata.com.
Seperti diberitakan sebelumnya, Personil TRC berada di lokasi sejak Sabtu malam guna melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir. Akibat hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, tercatat 180 rumah di Kelurahan Salubattang terendam sejak Sabtu malam hingga siang tadi.
Ia mengimbau kepada seluruh warga Kota Palopo untuk tetap waspada. Pasalnya intensitas curah hujan diprediksi akan meningkat seiring fenomena La Nina yang diperkirakan terus berkembang mencapai intensitas moderat pada akhir 2020 dan mulai meluruh pada Januari-Febuari 2021.
”Berdasarkan data BMKG, Sulawesi Selatan akan menghadapi fenomena La Nina. Dampaknya adalah mengingkatnya curah hujan bulanan antara 20 hingga 40 persen di atas normal,” kata Anthonius. (*)
Komentar