TERASKATA.COM, MOROWALI – Sebuah video pelakor alias perebut laki orang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Disebutkan peristiwa itu terjadi di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Sayangnya, tak disebutkan kapan peristiwa itu terjadi.
BACA: Wisatawan Cantik Asyik Dadah-dadah Lalu Terperosok ke Hutan Mangrove, ‘Video Estetik Jadi Jatuh Estetik’
Dalam video yang diunggah akun facebook SesniTa Arman, Rabu (2/6/2021), terdengar mereka menggunakan Bahasa Toraja.
Ada tiga video yang beredar. Diawali dengan video saat dua wanita berlari dari sebuah gang ke pinggir jalan, tepat di depan sebuah warung.
Seorang peremuan yang memakai daster biru putih langsung menghardik dan memukul seorang perempuan berpakaian putih yang duduk di atas sepeda motor.
Sejurus kemudian, keluar seseorang yang masih memakai pakaian dan helm kuning juga langsung dilabrak dan dipukuli dua wanita sekaligus.
Dua perempuan itu lantas kembali menyerang perempuan beraju putih di atas sepeda motor. Bukan itu saja, keduanya juga langsung menjambak hingga perempuan itu terjatuh dari motornya.
Namun di video kedua, jumlah wanita yang mengamuk kepada perempuan berbaju putih bertambah menjadi tiga orang.
Di video ini, yang awalnya masih sepi, sudah banyak berkumpul dan melihat dari dekat.
Perempuan yang disebut-sebut pelakor itu lantas kembali dihajar, bahkan dipukul wanita berkaos hitam dengan sandal.
Setelah itu, perempuan berbaju putih kembali dijambak dan ditarik hingga terjatuh.
Ia kemudian diseret dan dipukuli beramai-ramai oleh sejumlah wanita.
Saat itu, terlihat seorang karyawan yang memakai helm kuning mencoba melerai.
Akan tetapi, ia malah juga menjadi sasaran amukan. Bukan saja oleh sejumlah wanita, tapi juga oleh seorang pria berkaos hitam.
Karyawan itu bahkan sempat terkena pukulan yang membuatnya mundur.
Tidak cukup, seorang perempuan terlihat mengejar orang yang berniat melerai itu.
Sementara, peristiwa itupun menjadi tontonan warga dan pengendara yang kebetulan melintas.
Di video ketiga, sang perekam menyatakan bahwa pihak yang bertikai itu bukan merupakan warga asli Morowali, melainkan dari Toraja. (int)
Komentar