Petahana Bertumbangan di Pilkada Toraja, Mitos Petahana Selalu Gagal Berlanjut

Dengan kekalahan ini maka sejak pemilihan kepala daerah digelar secara langsung, belum ada petahana yang mampu bertahan.

Di Pilkada Tana Toraja secara langsung pertama kali digelar tahun 2015. Saat itu, petahana Juhannis Amping Situru yang menggandeng Andarias Palino Popang terpilih.

Juhannis Amping Situru pertama kali menjabat bupati pada tahun 2000. Namun saat itu, pemilihan kepala daerah masih dipilih di DPRD Tana Toraja. Amping berpasangan dengan Cornelius Lempang Palimbong.

Pada pilkada 2010, Theofellus Allolerung yang berpasangan dengan istri Juhannis Amping Situru, Adelheid Sosang memenangkan pesta demokrasi yang berakhir dengan kericuhan itu.

Namun, Theofellus yang menggadeng Yohanis Linting Paembongan gagal mempertahankan kursinya pada pilkada 2015 lalu. Theofellus yang berpasangan dengan dr Zadrak Tombeg pun memenangkan pilkada 2020 usai menumbangkan pasangan petahana, Nico- Viktor.

Di Pilkada Toraja Utara juga demikian. Sejak pilkada secara langsung mulai dihelat pada 2010, juga belum ada petahana yang sanggup bertahan dua periode. Plt Bupati Toraja Utara, YS Dalipang yang berpasangan dengan Simon Liling harus keok berhadapan dengan pasangan Frederick Batti Sorring- Frederik Bunta Layuk di pilkada Toraja Utara 2010.

Namun, pasangan petahana itu gagal bertahan pada pilkada 2015. Ia tumbang melawan pasangan Kalatiku Paembonan- Yosia Rinto Kadang.

Komentar