Bukan Partai Baru, Perkasa Sudah 2 Kali Ikut Pemilu

TERASKATA.Com, Jakarta – Satu lagi partai terbentuk di Indonesia. Namanya Partai Pergerakan Kebangkitan Desa yang disingkat Perkasa.

Partai ini resmi berbadan hukum setelah menerima Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen AHU Kemenkumham), Kamis (06/01/22).

”Hari ini, kami dari Partai Perkasa hadir ke Kemenkumham untuk mengambil SK penetapan badan hukum Partai perkasa sebagai partai politik,” kata Ketua Umum Partai Perkasa Eko S Santjojo di Jakarta, Kamis (06/01/22).

Partai Perkasa ternyata tidak sepenuhnya baru. Partai ini hanya berganti nama. Dulu, namanya partai Partai Pelopor. Perubahan nama partai ini, melalui keputusan kongres yang berlangsung pada 9 Oktober 2021 lalu di Jakarta.

“Kami udah dua kali ikut pemilu, kemudian sekarang kami aktifkan kembali dengan berganti menjadi Partai Perkasa. Apa itu Perkasa? Pergerakan Kebangkitan Desa,” tuturnya.

Selanjutnya, Eko berharap partainya bisa lolos menjadi peserta Pemilu 2024. Target awalnya bisa mengikuti Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2024.

“Alhamdulillah sudah mendapat SK pengesahan dari Kemenkumham. Selanjutnya, kami akan persiapan untuk masuk ke P4, peserta pemilu untuk ke KPU,” sebutnya.

Sekedar diketahui, Partai Pelopor sendiri merupakan partai politik yang didirikan ada 29 Agustus 2002. Pada pemilu 2004 dan 2009, partai bentukan Rachmawati Soekarnoputri ini ikut menjadi peserta pemilu.

Logo Partai Pelopor

Di Partai Pelopor saat oti, Eko Suryo Santjojo menjabat sebagai ketua umum dengan sekretaris jenderal Ristiyanto. Partai pelopor, menjadi salah satu pendiri Forum Persatuan Nasional (FPN) yang dipimpin oleh Oesman Sapta.

Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Perkasa Bonny Z Minang menyadari nama partainya mirip dengan salah satu tokoh nasional, yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Namun, dia menegaskan bahwa Partai Perkasa tidak ada hubungan atau berafiliasi dengan jenderal bintang empat itu.

”Hanya kebetulan, tetapi kami tidak punya hubungan,” kata dia.

Bonny menjelaskan Partai Perkasa akan menjadi salah satu instrumen politik yang fokus pada kepentingan desa. Menurut dia, keberadaan desa seringkali terpinggirkan, bahkan hanya menjadi objek eksploitasi bagi kepentingan politik tertentu saja. Oleh karena itu, kehadiran partai ini diharapkan dapat menjadi alat politik bagi putra putri desa.

“Kami bikin partai bukan untuk kami. Membuka ya, sarana untuk putra putri terbaik desa. Dapat duduk di Dewan Perwakilan Rakyat melalui mekanisme pemilu tentunya harus punya partai. Nah, partai ini, kami memfasilitasi saudara-saudara kita di desa,” papar Bonny Minang. (*/yud)

Komentar