TERASKATA.com – Warga Makassar ternyata tidak terlalu tertarik masuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pilkada Kota Makassar, 9 Desember mendatang.
Hingga hari terakhir pendaftaran KPPS yang dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Rabu (14/10/2020), pendaftar masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan.
Pendaftaran dibuka sejak 7 Oktober. Dibutuhkan petugas KPPS sebanyak 16.730 orang dan petugas ketertiban 4.780 orang. Totalnya 21.510 orang.
Hingga hari terakhir perekrutan KPPS, di beberapa kelurahan masih mengalami kekurangan pendaftar. Hal ini mengharuskan PPS yang menjadi tempat pendaftaran KPPS harus standby hingga tengah malam.
“Kami harus standby hingga pukul 00.00 wita malam ini untuk menunggu pengembalian formulir pendaftaran yang telah mengambil formulir. Yang kembalikan formulir sudah ada 200 orang dari sekitar 324 KPPS dan linmas untuk 36 TPS,” kata Ketua PPS Kelurahan Kaluku Bodoa, Nurfadila, Rabu (14/10/2020), dikutip dari Rakyatku.
Dikatakan, sejak awal perekrutan dilakukan, ada beberapa kendala sehingga pendaftar hingga hari terakhir belum memenuhi kuota KPPS. Beberapa kendala di antaranya karena pendaftar KPPS takut untuk melakukan rapid test.
“Kendalanya karena kami merupakan kelurahan terbesar. Masih ada satu RW belum cukup pencalonan KPPS-nya tapi kami tetap imbau RT-RW imbau agar warganya mendaftar. Mereka takut di-rapid dan katanya prosesnya ribet dengan adanya sistem online,” tambahnya.
Komentar