TERASKATA, Luwu – Anggota Dewan Perrwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadriaty AS, menggelar reses di Desa Malela, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Minggu (19/7/2020).
Lokasi reses ini berada di halaman Masjid Nurul Ulya, tempat dapur umum pasca banjir melanda Desa Malela.
Reses ini merupakan penyebarluasan peraturan daerah Provinsi Sulawesi Selatan Perda nomor 6 tahun 2016. Tentang transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
Dalam reses, hadir juga sebagai narasumber Kepala Bidang di Dinas Infokom Luwu, Dian Asmaun.
Dian memberikan materi tentang pentingnya transparansi dalam menjalankan pemerintahan.
Sebelum memulai kegiatan, Enceng sapaan akrab Fadriaty, juga turut prihatin atas kejadian bencana alam (banjir) yang menimpa desa tersebut pada Senin (6/7/2020) lalu.
“Saya turut prihatin atas bencana yang terjadi di Malela. Saya juga korban di suli, dan lebih parah lagi di Malela,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi.
“Dan kita disini masih lebih bersyukur, karena saudara kita di Masamba lebih parah lagi bencana yang menimpanya. Kita tidak bisa bahasakan kejadian yang terjadi sana,” tuturnya.
Dia berharap masyarakat bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjaga lingkungan, agar bencana banjir tidak lagi terjadi di desa tersebut.
“Kalau pemerintah yang mau jaga lingkungan itu mustahil, jadi kita selaku masyarakat harus bersama-sama jaga lingkungan,” ucapnya.
Dia juga mengusulkan agar tahun 2021 Desa Malela anggaran dari pusat untuk normalisasi sungai.
Tak hanya itu, Enceng juga tengah memperjuangkan alat mesin pertanian (Alsintan) yakni hand tracktor untuk masyarakat.
Di hadapan masyarakat, ia juga berjanji akan membersihkan sumur warga Desa Malela dari lumpur.
Dimana, Kepala Desa Malela, Muharram, mengeluhkan sulitnya air bersih didapatkan warganya. Sebagian besar sumur warga masih kotor usai terendam banjir.
“Insya Allah nanti saya cari mesin alkon pembersih sumur. Saya bayar tukangnya untuk bersihkan sumur satu persatu. Jadi nantinya digilir dari rumah ke rumah,” tegasnya.
Disamping itu, Kepala Desa Malela sangat bersyukur atas bantuan dan solusi yang diberikan oleh srikandi Luwu (Enceng).
“Kami sangat bersyukur, keluhan kami langsung didengar dan diberikan solusi sama ibu Enceng. Insya Allah kami nantinya tidak kesulitan air bersih lagi,” ujar Muharram. (*)
Komentar