TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Peralatan Terbatas, Proses Evakuasi Sarang Lebah Di Desa Tanjong Mesjid Kecamatan Tanah Luas Aceh Utara Diwarnai Aksi Kekecewaan Dari Pemilik Rumah

admin |
(Foto : Evakuasi Sarang Lebah Di Desa Tanjong Mesjid Kec. Tanah Luas Kab. Aceh Utara)

ACEH UTARA – TERASKATA.COM I Warga Desa Tanjong Mesjid Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara baru-baru ini diserang oleh kawanan Lebah. Sarang Lebah tersebut bersarang di bangku Sofa yang berada di salah satu teras rumah warga, pemilik nya diketahui adalah Ny. Tia.

Karena sudah meresahkan, Ny. Tia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Kabupaten Aceh Utara.

Mendapatkan Laporan, BPBD Kabupaten Aceh Utara menerjunkan tim rescue yang terdiri dari Personil TRC BPBD Aceh Utara, Satgas SAR Aceh Utara serta Damkar Aceh Utara pada Senin Pagi, (14/11/2022).

Seperti kata peribahasa jauh panggang dari api, semangat tim rescue tersebut tidak dibarengi dengan kelengkapan alat logistik yang dibawa. Peralatan yang dibawa oleh tim untuk melakukan evakuasi sarang lebah yang berada di sofa teras rumah milik Ny. Tia sangat minim dan terbatas.

Mengetahui hal tersebut, Ny. Tia yang merasa kecewa langsung merekam video amatir dan diupload ke akun Tiktok @Ny.Tia

Dalam video tersebut, Ny. Tia mengungkapkan rasa kekecewaan nya terhadap peralatan yang digunakan untuk melakukan evakuasi sarang lebah tidak lengkap atau minim.

Saat dikonfirmasi oleh media ini, Ny. Tia mengatakan, “Ucapan terimakasih yang sangat besar kepada tim yang melakukan evakuasi sarang lebah atau tawon di sofa teras rumah saya tadi,” katanya pada Senin malam, (14/11/2022).

“4 Hari sebelumnya, Saya beserta Ibu dan anak saya digigit oleh Lebah tersebut. Akibat nya kami bertiga mengalami sakit disekujur tubuh,” Ungkapnya.

madu lebah
(Foto : Madu Lebah setelah berhasil di Evakuasi oleh Personil BPBD/Damkar Aceh Utara)

Ia Juga menambahkan, “Saat proses evakuasi, Kami sangat merasa kecewa dikarenakan peralatan yang digunakan sangat minim dan terbatas,” tambah nya.

Lebih lanjut Ny. Tia menuturkan, seharusnya Rescuer ini di lindungi oleh APD yang lengkap namun sarung tangan nya saja hanya pakai plastik, ditambah lagi alat semprot sampai meminjam punya warga.

“Bahkan kain yang digunakan untuk melindungi badan hanya menggunakan kain batik panjang, dan Helem yang digunakan untuk menutupi kepala menggunakan Helem Sepeda Motor milik warga, ditambah lagi Racun disuruh beli sama saya selaku yang pemilik rumah,” imbuhnya.

“Kita berharap ada perhatian khusus baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat agar para tim Rescuer dan warga masyarakat terlindungi disaat ada kejadian lagi seperti ini dan semoga kejadian ini hanya terjadi dengan saya tidak dengan masyarakat Kabupaten Aceh Utara lainnya.” Pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara Asnawi saat dikonfirmasi oleh media ini Via WhatsApp namun belum menjawab. (ZUL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini