Pertamina IT Lhokseumawe Gelar Sosialisasi dan Simulasi Keadaan Darurat Untuk Warga Ring 1

Lhokseumawe – Teraskata.com I PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe menyelenggarakan simulasi penanggulangan keadaan darurat kepada masyarakat wilayah ring 1 sebagai alat uji sistem pengelolaan insiden dan meningkatkan kehandalan tim satgas keadaan darurat yang berlangsung di Jalan Samudera Desa Hagu Selatan Kec. Banda Sakti, Kamis (16/11/2023).

Manager Pertamina IT Lhokseumawe Revi Mei Arisandi mengatakan kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kehandalan tim Satgas agar cepat mengendalikan keadaan darurat sehingga mengurangi potensi terdampak khususnya terhadap jiwa (manusia).

Adapun agenda disampaikan pada kegiatan kali ini yaitu latihan evakuasi, latihan pertolongan pertama, latihan table top atau komunikasi, serta pelaksanaan simulasi.

Peserta kegiatan itu merupakan puluhan masyarakat lingkungan yang berada dekat dengan wilayah Operasi Ring 1 yaitu Desa Hagu Tengoh dan Hagu Selatan Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

Dikatakannya, Program
Sosialisasi dan simulasi Prosedur Penanggulangan darurat masyarakat sekitar wilayah ring 1 Integrated Terminal Lhokseumawe bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang mungkin timbul sewaktu-waktu.

Dalam kesiapan menghadapi keadaan darurat, Pertamina mengimplementasikan pengelolaan keadaan darurat diantaranya yaitu simulasi rutin penanggulangan keadaan darurat yang melibatkan internal dan eksternal, latihan rutin keadaan darurat basah/kering, ketersediaan duty roster/emergency team 24 jam, monitoring rutin potrnsi hydrocarbin gas/vapour, dharing session/learning from event serta sosialisasi dan simulasi penanggulangan keadaan darurat kepada atau di tengah-tengah lingkungan masyarakat.

Bahkan pihak Pertamina IT juga akan membentuk Satgas penanggulangan bencana yang direkrut dari warga lingkungan.
Sehingga keberadaan mereka akan dilatih untuk dapat mencegah dan menghadapi bila terjadinya keadaan darurat.

Kemudian satgas dapat bersinergi dengan aparat desa untuk mencegah dan melarang aktifitas masyarakat yang menyalakan api didekat wilayah operasi Pertamina.
Melarang pembuangan limbah dan mencegah aktifitas yang menimbulkan api baik sumber dari listrik, rokok dan tabung gas.

Manager juga menyebutkan untuk memberi pengetahuan tentang prosedur menghadapi keadaan darurat, maka pihak Pertamina IT merangkul pihak Petugas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BNPB) Lhokseumawe yang akan memberi ilmu pengetahuan tersebut.

Kemudian petugas Damkar dan BNPB akan melakukan sosialisasi dan simulasi tentang prosedur menghadapi keadaan darurat. Agar masyarakat dapat memahami dan meningkatkan kewaspadaan serta bisa menghadapi keadaan darurat.

Dijelaskannya, Pertamina sendiri juga memiliki tata nilai budaya yang dikenal dengan nama AKHLAK singkatan dari amanah kompeten harmonis loyal adaptif dan kolaboratif.

“ Pertamina memiliki kebijakan mutu kesehatan, keselamatan kerja, pengamanan dan lindungan lingkungan. Hal ini adalah prioritas utama kita dalam bekerja. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana atau keadaan darurat seperti yang kita khawatirkan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Petugas Damkar Kota Lhokseumawe Safwan memberi materi kepada masyarakat tentang prosedur mencegah kebakaran sejak dini.

Safwan mengatakan sesuai pengalamannya menghadapi kasus kebakaran, pada umumnya 80 persen kebakaran itu terjadi akibat Konsleting listrik. Sedangkan 20 persen lainnya ditimbulkan oleh kelalaian seperti menyalakan api sembarangan dan kebocoran tabung gas.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Lhokseumawe Dedi Irfansyah mengatakan pentingnya kegiatan sosialisasi dan simulasi tanggap darurat.

Dedi berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan digelar secara rutin setiap tahunnya agar dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat menghadapi keadaan darurat. (ZUL)

Komentar