Sekolah Kebangsaan 3.0, Literasi Hadapi Hoaks Jelang Pemilu

Teraskata.com,Cianjur- Sekolah Kebangsaan,Tular Nalar 3.0, yang digelar oleh Tular Nalar berkolaborasi dengan Next Generation Indonesia (NXG Indonesia) sebagai mitra lokal, serta didukung Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, sukses digelar dengan bangga.

Acara yang bertema “Penginderaan Hoaks Jelang Pemilu” ini berlangsung pada Senin, 11 Desember 2023, di Auditorium Yuyun Moeslim Taher (UNPI) Cianjur.

Lebih dari 100 peserta, mayoritas mahasiswa UNPI, aktif terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dibagi menjadi 10 kelompok dan diberikan pemahaman mendalam mengenai hoaks terkait Pemilu.

Fasilitator dari NXG Indonesia menggunakan metode Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Micro Teaching untuk menyampaikan materi yang bertujuan meningkatkan literasi digital, khususnya dalam mengidentifikasi serta menghindari hoaks pada masa Pemilu.

Kemal Andreas, CEO Next Generation Indonesia, menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah meningkatkan literasi digital, terutama bagi pemilih pemula, agar mereka dapat memahami dan menghindari penyebaran hoaks saat Pemilu.

“Kami berupaya menyampaikan segmen-segmen penting terkait Pemilu, seperti strategi menghindari hoaks dan kesadaran akan pilihan. Acara ini diselenggarakan dengan pendekatan kelompok, bukan sekadar seminar,” ujar Kemal.

Selain di Cianjur, acara serupa juga dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia, bekerja sama dengan Mafindo, Tular Nalar, serta mitra lokal lainnya.

Menurut Kemal, harapannya adalah agar mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks yang mulai beredar, mengingat Pemilu akan segera dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

Rektor UNPI Cianjur, Astri Dwi Andriani, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi antara Next Generation Indonesia, Mafindo, dan Tular Nalar, serta dukungan dari Google dalam acara yang berlangsung di kampus mereka.

Ia menegaskan bahwa dengan jumlah pemilih pemula yang signifikan dalam Pemilu mendatang, penting bagi mahasiswa untuk memahami dan menghindari hoaks serta disinformasi.

Astri menambahkan bahwa harapannya bukan hanya pemahaman, melainkan mahasiswa juga dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam perilaku sebagai pemilih yang bertanggung jawab.

“Kami berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarluaskan kesadaran akan hoaks, baik di lingkungan keluarga maupun di media sosial, guna menjaga integritas informasi jelang Pemilu di Indonesia,” tuturnya.***

Komentar