TERASKATA.COM, Tanjungpinang – Keberadaan bank sampah ternyata sangat penting di setiap wilayah, terkhusus di dalam negara Indonedia termasuk wilayah kota Tanjungpinang.
Eksistensi sebuah bank sampah juga memberi nilai plus bagi suatu daerah.
Karena keberadaan bank sampah sangat besar untuk membantu pemerintah mengurus sampah yang datang dari masyarakat seperti sampah rumah tangga. Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan hidup (DLH) kota Tanjungpinang saat penyerahan bantuan dana Rp 10 juta kepada salah satu bank sampah yang ada di kota pantun ini.
“Kalau harus pemerintah semua ysng nengurus repot lagi. Butuh dana lagi yang tidak sedikit,” ringkasnya.
Bank Sampah Bersih Kuantan (BSKB) adalah bank sampah yang sudah cukup membumi di negeri segantang lada ini.
Kepengurusan yang solid menjadikan BSKB bank sampah andalan untuk mengelola sampah masyarakat. Dengan cara pemilahan yang notabene memberi edukasi bagi masyarakat yang menabung di BSKB. BSKB buka teratur setiap hari Minggu dari jam 9 hingga 11 siang.
Di bawah kepemimpiban Dra Elfina sebagai ketua, dan dibina Ryna Tambunan didampingi direktur Ir Sriwati, Asamah sekretaris, Wita bendahara, serta Wati dan Rusman di bagian pemilahan.
Tim ini selalu kompak menjalankan fungsi masing-masing tanpa perlu diatur-atur atau disuruh dengan tugasnya. Teraskata.com sendiri merupakan salah satu nasabah BSKB yang setia.
Pada hari ini, Selasa (31/8-2021) BSKB menerima bantuan uang sebesar Rp10 juta dari PT Pengadaian cabang Bukit Bestari.
Selain mendapat bantuan dana, BSKB juga mendapat bantuan bibit lele 200 ekor, nila 200 ekor serta bibit kangkung dari DLH kota Tanjungpinang.
Penyerahan dana dan bibit tersebut dilakukan di aula Kelurahan Melayu kota Piring yang dipimpin oleh lurah cantik Balqis.
Riswanto SE wakil pengadaian Bukit Bestari mengatakan bank sampah merupakan sebuah wadah edukasi kepada masyarakat terhadap lingkungan. Selain itu tambah Riswanto, bank sampah mampu meningkatkan ekonomi.
“Kami sudah melaksanakan Kemitraan juga dengan pemerintah daerah dan tentunya dunia usaha. Seperti BSBK,” ujarnya.
Selain bantuan Rp10 juta, pengadaian juga mengandeng BSBK untuk menabung emas dari sampah. Dan menurut Elfina ketua BSBK hingga saat ini mereka sudah memiliki 194 nasabah dan 205 nasabah sudah ikut menabung emas dari Pengadaian.
Sebenarnya lanjut Riswanto, Rp10 juta itu bukan bantuan tetapi sudah menjadi program pengadaian dalam hal mengelola lingkungan.
Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan serta menjadi solusi masalah sampah.
Sampai saat ini di Tanjungpinang terdapat 42 bank sampah.
Keberadaan bank sampah ini mendukung terciptanya kampung iklim (proklim). BSKB juga sudah memiliki program yan diberi nama Baiduri MKT RW 01 yang diketuai oleh Ryna Tambunan.
Kegiatan ini juga didukung oleh camat Tanjungpinang Timur, H Doddi yang berharap keberadaan BSKB bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik lagi. (Lan)
Komentar