Buntut Kejadian Pasar Bintan, DPRD akan Panggil Pemko Tanjung Pinang

TERASKATA.COM, Tanjungpinang-Heboh pemberitaan tentang aksi tim walikota Tanjungpinang yang di pasar Bintan Centre Sabtu lalu yang mematik reaksi dari anggota DPRD Kepri Lis Darmansah sampai juga ke telingga ketua DPRD kota Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni, H.

Disambangi di kantornya, Senin (5/7-2021) Perempuan yang karib disapa Weni itu mengaku akan mengambil sikap trntsng penerapan protokol kesehatan ( prokes) oleh pihak pemko. Yang sempat menuai pro kontra dari masyarakat.

Menurut ibu empat anak yang masih tampak cantik ini, prokes merupakan langkah Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam upaya menyelamatkan kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang. Akan tetapi disisi lain upaya Pemko Tanjungpinang masih banyak dikritik oleh masyarakat karena dinilai tidak menggunakan cara-cara yang humanis dan malah menimbulkan kerumunan dalam membubarkan kerumunan.

Saat heboh di pasar Bintan centre tersebut aku Weni, ia memang sedang berbelanja kebutuhan sehari-hari. Bukan sengaja menunggu karena ada kabar tim prokes pemko akan melakukan kunjungan untuk melakuksn tes antigen bagi pedagang dan pengunjung pasar. Namun tindakan dadakan pemko ini tidak menarik simpati yang berujung.

Terkait hal itu, DPRD Kota Tanjungpinang yang memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan di Kota Gurindam tersebut, merencanakan akan memanggil Pemerintah Kota Tanjungpinang terkait evaluasi penegakan protokol kesehatan.

Menurut Weni pihaknya mendukung program pemko namun harus menyesuaikan kondisi.

“Coba kemarin tim menyediakan tenda mungkin kejadiannya tidak seperti kemarin itu. Kita berbuat memanusiakan manusia,” tukasnya.

“Kepala Daerah saat ini mempunyai dua hal yang harus diingat, dia sebagai ketua gugus tugas, dan juga sebagai kepala daerah. Sehingga jika dia hanya memikirkan dia sebagai ketua gugus tugas, dia melupakan tanggung jawabnya sebagai Kepala Daerah, maka ya begini akhirnya,” katanya.

Ditambahkan Weni, seharusnya kepala daerah juga sama-sama mementingkan kesehatan dan ekonomi rakyat. Kalau memang mau lockdown siapkan anggaran recofusing, tutup semua 14 hari.

“Tinggal kawan-kawan gugus tugas yang mengawasi rumah ke rumah. Biar benar-benar ngak ada yang keluar. Tapi sanggup ngak pemerintah yang menanggung masyarakat kita yang tidak bekerja selama 14 hari itu. Kebijakan itu lebih hati-hati la dalam membuatnya. Karena akhirnya menyengsarakan masyarakatnya sendiri,” imbuhnya.

Dan rencananya pihaknya akan memanggil pemko Tanjungpinang terkait evaluasi tindakan penegakan prokes di Kota Tanjungpinang.

“Kita aturlah, hari ini baru selesai rapat kerja Insyallah segera kita panggil,” tegasnya.

Weni juga sempat memberi keterangan perihal ditunjuknya SMK 3 Tanjungpinang sebagai tempat isolasi covid- 19 dengan alasan selain berada ditengah pemukiman warga juga fasilitas lainnya yang kurang mendukung. (Lan)

Komentar