Desperindag Undang Pengusaha Bahas Harga Jelang Nataru

TERASKATA.COM, Tanjungpinang – Menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) harga kebutuhan hidup melonjak tajam. Hal ini tentu mengundang reaksi masyarakat. Untuk itu pihak pemerintah kota (pemko) Tanjungpinang cepat bereaksi dengan memanggil para pengusaha dan juga distributor kebutuhan pokok. Pemilik pasar swalayan pun ikut menjadi sasaran pemanggilan ini.

Pertemuan ini pun dibuka langsung oleh walikota Tanjungpinang, Rahma didampingi langsung oleh kepala dinas perdagangan (perdaging), Atma Dinata dan pihak polres Tanjungpinang yang diwakili kasat Intel, AKP Sudarto.

Menurut Rahma kondisi geografis Kepri memerlukan kebijakan bersama. Kondisi angin cuaca juga menjadi pemicu harga yang naik cukup signifikan.

Pengusaha ayam, Edy sebagai perwakilan. Sedikit mengulik bidang peternakan ayam terkait biaya produksi cukup dilema. Stok masuk dari Batam. Untuk ayam dan telur dirasa cukup dan harga pun masih bersahabat tidak bergejolak harga tertinggi Rp. 1600.

Harga minyak Rp.17.000, gula Rp.14.000, berbeda dengan sentosa Rp.10.400,-stock beras selama 2 Minggu. Sentosa beras 4,2 ton.

Sedangkan stock beras Bulog mencakup 3600 ton beras medium. Dalam perjalanan 300 ton yang akan masuk ke Tanjungpinang. Stock Bulog disebutkan cukup untuk 6 bulan kedepan. Daging kerbau 7700 kg.

Hypermart kesulitan minyak goreng. Namun disebutkan pengusahanya Minggu ini akan datang sedangkan untuk beras ada 3 ton.

Ramayana stok minyak 3000 liter rose brand ukuran 1 liter 150 piece x 12 dengan ketersediaan Beras Sebanyak 1 ton.

Bawang Birma ketersediaan ada stok puluhan karung. Karena pihaknya juga harus membagi ke pulau lain selain Tanjungpinang. Minyak siip 8000 ml, tepung gula 200 karton. 1 karton isi 20 kg.

Menurut salah seorang distributor untuk minyak goreng tidak bisa diturunkan karena tergantung dari harga sawit dunia yang kini melonjak tajam.

Dari hasil pertemuan Rahma menyimpulkan stok beras mencukupi namun ketersediaan minyak goreng yang dikhawatirkan. “Gula kita masih bisa tawar. Minum teh tak pake gula atau tak buat kue. Tetapi minyak goreng kita sulit ya”, katanya.

Kasat Intel, akp Sudarto menjelaskan untuk stok kebutuhan Nataru dirasa cukup, terlebih masih banyak distributor yang diundang yang belum datang. Ia juga menekankan agar jangan ada penimbunan dikeluarkan sesuai kebutuhan. “Untuk natal dan tahun baru kita harapkan kondusif”, ujarnya. (Lan)

Komentar